Bicara Aceh maka bicara masa depan dengan tidak hanya gagasan besar apalagi omong besar !!!
Bicara Aceh pasca tsunami dan konflik bersenjata adalah bicara kesejahteraan, bicara modernisme dengan semangat menjaga akar budaya bangsa.
Bicara Aceh dalam peradaban era kini bicara peradaban yang mencerahkan bukan kembali ke lorong gelap pengetahuan.
Bicara Aceh kini bukan hanya Giok dan Ganja Apalagi GAM.
Bahwa Aceh terus bergerak dan menggeliat dengan segala dinamika yang terbangun dalam momentum alami dan yang di rencanakan dengan dan atas nama rakyat. Bahwa benar saat ini Aceh sedang menikmati besarnya suntikan gizi yang terangkum dalam Anggaran Pendapatan Belanja Aceh dengan stempel otonomi khusus.
Bahwa benar pembangunan sudah dan sedang terus dilakukan di semua wilayah Aceh, Pesisir Timur – Utara, Pesisir Barat Selatan Aceh, Wilayah tengah Tenggara. Namum adakah yang tau apa jadinya Aceh 25 atau 35 tahun yang akan datang, ketikan suntikan gizi sedikit demi sedikit akan di kurangi.
Bicara masa depan Aceh juga bicara kawasan.? Coba lihat Aceh utara dulu dengan bangganya kita menyebut dengan sebutan kota penghasil dolar, lalu apa yg terjadi setelah gas habis di hisap.
Maka selayaknya kawasan aceh Barat Selatan, Tengah Tenggara dan juga timur utara mempersiapkan diri untuk 25 atau 35 tahun yang akan datang, begitu juga Aceh secara umum.
Jika ada klaim bahwa pemerataan pembangunan telah berhasil dilakukan maka jangan larang apalagi tak mengakui klaim tersebut, sebab bukan waktunya berdebat bahwa sang raja telah melakukan banyak hal. Apalagi jika klaim di sampaikan oleh para pembantu raja, Sebab tugas sang pembantu raja memang demikian adanya.
Semua potensi yang berserakan di berbagai wilayah segera menghimpun diri untuk menjadi kekuatan dan daya dorong bagi Aceh era kini. Lembaga pendidikan harus menjadi lokomotif utama dalam menggerakkan dan menjadi pemicu akan letupan letupan kecil pencerahan yang pada akhirmnya akan melahirkan ledakan besar perubahan.
Kampus dan lembaga pendidikan seperti dayah yang tersebar di wilayah Aceh harus melahirkan intelektual yang siap berkiprah di berbagai wilayah di Aceh, dengan demikian maka Era Aceh Kini jika pun tak sama dengan masa dulu setidaknya punya harapan untuk masa depan.
Sebab Era Aceh Kini di mulai dengan tak ada larangan bagi siapapun untuk bermimpi dan mewujudkan mimpi !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H