Mohon tunggu...
Ardiansyah Nagan
Ardiansyah Nagan Mohon Tunggu... -

Ardiansyah, Sedang & Terus Belajar|Karena hidup SEKALI Sesudah itu Mati| Pin BB 7d5730e4

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bicara Aceh !!!

15 Februari 2015   03:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:10 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bicara Aceh maka bicara masa depan dengan tidak hanya gagasan besar apalagi omong besar !!!

Bicara Aceh pasca tsunami dan konflik bersenjata adalah bicara kesejahteraan, bicara modernisme dengan semangat menjaga akar budaya bangsa.

Bicara Aceh dalam peradaban era kini bicara peradaban yang mencerahkan bukan kembali ke lorong gelap pengetahuan.

Bicara Aceh kini bukan hanya Giok dan Ganja Apalagi GAM.

Bahwa Aceh terus bergerak dan menggeliat dengan segala dinamika yang terbangun dalam momentum alami dan yang di rencanakan dengan dan atas nama rakyat.  Bahwa benar saat ini Aceh sedang menikmati besarnya suntikan gizi yang terangkum dalam Anggaran Pendapatan Belanja Aceh dengan stempel otonomi khusus.

Bahwa benar  pembangunan sudah dan sedang terus dilakukan di semua wilayah Aceh, Pesisir Timur – Utara, Pesisir Barat Selatan Aceh, Wilayah tengah Tenggara.  Namum adakah yang tau apa jadinya Aceh 25 atau 35 tahun yang akan datang, ketikan suntikan gizi sedikit demi sedikit akan di kurangi.

Bicara masa depan Aceh juga bicara kawasan.? Coba lihat Aceh utara dulu dengan bangganya kita menyebut dengan sebutan kota penghasil dolar, lalu apa yg terjadi setelah gas habis di hisap.

Maka selayaknya kawasan aceh Barat Selatan, Tengah Tenggara dan juga timur utara mempersiapkan diri untuk 25 atau 35 tahun yang akan datang, begitu juga Aceh secara umum.

Jika ada klaim bahwa pemerataan pembangunan telah berhasil dilakukan maka jangan larang apalagi tak mengakui klaim tersebut, sebab bukan waktunya berdebat bahwa sang raja telah melakukan banyak hal. Apalagi jika klaim di sampaikan oleh para pembantu raja, Sebab tugas sang pembantu raja memang demikian adanya.

Semua potensi yang berserakan di berbagai wilayah segera menghimpun diri untuk menjadi kekuatan dan daya dorong  bagi Aceh era kini.  Lembaga pendidikan harus menjadi lokomotif utama dalam menggerakkan dan menjadi pemicu akan letupan letupan kecil pencerahan yang pada akhirmnya akan melahirkan ledakan besar perubahan.

Kampus  dan lembaga pendidikan seperti dayah yang tersebar di wilayah Aceh  harus melahirkan intelektual yang siap berkiprah di  berbagai wilayah di Aceh, dengan demikian maka Era Aceh Kini jika pun tak sama dengan masa dulu setidaknya punya harapan untuk masa depan.

Sebab  Era Aceh Kini  di mulai  dengan tak ada larangan bagi siapapun  untuk bermimpi dan mewujudkan mimpi !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun