Mohon tunggu...
Aprison Mandela
Aprison Mandela Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Memiliki visi dan misi memajukan sekaligus mensejahterakan masyarakat Indonesia dan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Berhenti Kalian Mencerca Jokowi

30 Oktober 2014   12:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:11 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Diawal perjalanan panjang Jokowidodo memimpin pemerintahan hingga lima tahun mendatang, telah diterpa banyak hujatan dan cercaan. Pengangkatan wajah baru dan segelintir muka lama di Kabinet Kerja Jokowidodo – JK menuai resistensi dikalangan masyarakat. tak terkecuali tua, muda, pakar, ilmuaan hingga anak kecil pun tak salah jikalau mereka berkomentar tentang orang-orang kepercayaan Jokowi.

Belum sah dilantik oleh MPR, pemerintahan Jokowidodo – JK telah dihujat dengan berbagai macam isu yang terlontar akibat telatnya pengumuman kabinet. Kabar buruk dan isu-isu negatif terekspose media tatkala Sang Presiden masih berusaha untuk menempatkan orang-orang yang pantas, kompeten dan bersih dari segala kasus agar tidak mengecewakan bangsa yang dipimpinnya.

Di hari pertama pelantikan Jokowidodo-JK, terumbar isu dan komentar negatif terkait beberapa kementerian yang telah beliau pisah dan gabungkan. Tak hanya itu, masuknya nama-nama baru dan segelintir orang lama kedalam kabinet kerja bentukan Jokowi, diterpa rumor kekecewaan melalui isu turunya mata uang Indonesia dimata asing.

Dihari kedua pemerintahan Jokowi, tatkala ketiga nama diantaranya Puan Maharani, Rini Soemarno, dan Susi Pudjiastuti dijadikan manuver oleh beberapa kelompok guna menyudutkan hak perogatif presiden. Puan Maharani di isukan sebagai menteri koordinator termuda yangmana kemudian kemudaan ini dianggap sebagai prestasi ibu yang menitipkan anaknya. Sementara itu, Rini Soemarno yang dipercaya untuk bercokol diposisi Menteri BUMN menuai kontroversi oleh segenap kalangan masyarakat yang menelaah raport merahnya ketika sempat dipercaya menjadi menteri dimasa pemerintahan Megawati.

Dihari ketiga, merupakan keberlanjutan manuver yang dilancarkan. Hari ini merupakan hari Susi Pudjiastuti, hari dimana semua orang berbicara tentang dirinya. Disaat pakaian dan kacamata yang ia gunakan, dianggap sebagai suatu hal yang berlebih dan tak pantas untuk seorang menteri. Tak hanya itu, tato yang ia miliki, suami dan mantan suami yang ia nikahi, dirundung kabar tak sedap tertambah suaminya merupakan salah satu warga Negara asing.

Tak sampai disana berita negatif tentang pengusaha ikan dan maskapai Susi Air satu ini, pemberitaan mengenai kebiasaanya yang suka merokok, gaya bicara yang ceplas ceplos hingga ijazah SMP pun yang hanya ia miliki menjadi tren topik bahwa untuk menjadi menteri tidak harus berpendidikan tinggi.

Semua berlanjut hingga saat ini.

Tak sedikit artikel dan opini masyarakat yang menilai bahwa Jokowidodo – Jk telah salah dalam memilih beberapa pembantunya. Tanpa landasan yang jelas, faktual dan berimbang dengan prestasi, beberapa kelompok orang mencerca bahwa kabinet kerja adalah kabinet cacat.

Logika saja, bagaimana pemerintahan dapat berjalan mulus jikalau masih banyak diantara kita mencerca dan memaki pemerintah ini. Disadari atau tidak, resistensi yang telah diisukan merupakan segenap doa yang tercurahkan.

Saran saja, pemerintahan baru yang pasti masih membutuhkan persiapan yang matang, tak salah untuk beropini namun akan lebih baik jikalau opini yang mendukung.

Dihari kesepuluh ini saja segenap menteri dan jajarannya saja telah bekerja cepat untuk kita, mereka berusaha siang dan malam membuat perubahan dan kemajuan bangsa.

Hilangkan keraguan dan kenistaan terhadap pemerintahan ini. Biarkan mereka bekerja terlebih dahulu dan tak lupa selaku rakyat kita harus tetap memonitoring setiap langkah yang pemerintah miliki.

Apabila nanti, dikala pemerintahan ini telah berjalan lama dan hanya menghasilkan kekecewaan, tak menyuruh ataupun melarang bagi saudara-saudara sekalian untuk meluruskan kembali pemerintahan ini dengan cara :

“KITA”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun