Negara kita negara besar dengan penduduk hampir 250 juta. Jumlah penduduk yang tergolong besar ini bisa menjadi berkah, kalau negara mampu mencerdaskan dan memberdayakan mereka agar menjadi manusia-manusia produktif. Sebaliknya akan bisa menjadi musibah, kalau negara tidak mampu mencerdaskan dan memberdayakan mereka.
Namun untuk bisa mencerdaskan anak bangsa yang jumlahnya sangat besar ini tidak mudah, karena anggaran yang dimiliki negara jumlahnya sangat terbatas. Apalagi untuk membangun fasilitas pendidikan, khususnya Perguruan Tinggi Negeri serta menyediakan infrastrukktur dan tenaga pengajar yang berkualitas itu membutuhkan dana yang cukup besar.
Akibatnya jumlah Perguruan Tinggi yang berkualitas di negeri ini sangatlah sedikit. Tidak sebanding dengan perkembangan jumlah penduduk di Indonesia. Andaikan fasilitas pendidikannya ada, itupun masih juga terbentur dengan mahalnya biaya kuliah yang harus ditanggung oleh para orang tua calon mahasiswa, misalnya: biaya kos untuk yang dari luar kota, anggaran untuk beli buku, biaya hidup, dll. Sehingga permasalahan itu seringkali menjadi hambatan bagi banyak orang untuk meraih impiannya mendapatkan gelar sarjana. Padahal, kalau bisa meraih gelar sarjana, ada harapan bahwa kehidupan mereka akan lebih baik. Juga, akan semakin banyak anak-anak bangsa yang diharapkan bisa membawa kehidupan berbangsa dan bernegara ini menjadi lebih baik. Artinya, dengan sedikitnya jumlah sarjana, maka negara jelas kekurangan anak-anak bangsa yang berkualitas. Ini bukan berarti yang tidak sarjana, pasti tidak berkualitas, ya ! Karena ada juga yang mampu belajar secara otodidak (belajar sendiri).
Oleh karena itu, kalau anak-anak bangsa ini banyak yang tidak mendapatkan pendidikan yang maksimal, maka selain merugikan yang bersangkutan sendiri, sebenarnya juga merugikan negara. Untuk itu pemerintah harus bisa menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi bangsa ini, khususnya dalam bidang pendidikan, yaitu pemerintah harus mengikuti perkembangan global.
Berkat adanya kemajuan di bidang teknologi, dunia pendidikan globalpun ikut berbenah. Sekarang ada penawaran kegiatan belajar-mengajar untuk kalangan perguruan tinggi yang dilakukan dengan cara yang mudah, murah, dan efektif, namun tetap berkualitas (HarukaEdu). Proses pendidikannya dilakukan melalui sistem E-Learning. Dimana dalam pendidikan sistem E-Lear ning ini, kegiatan belajar mengajar dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa dengan materi perkuliahan dalam bentuk video, audio, materi presentasi, forum diskusi, live chat, dan tugas yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Konsep pendidikan sistem E-Learning tersebut tampaknya bisa menjadi solusi dari kesulitan yang dihadapi bangsa ini. Tinggal bagaimana pemerintah dan masyarakat Indonesia meresponnya .
KEUNTUNGAN BAGI CALON MAHASISWA
Keuntungan bagi calon mahasiswa dengan adanya Sistem Pendidikan E-Learning :
- Punya alternatif untuk memilih kuliah konvensional atau on-line
- Mahasiswa tidak harus datang setiap hari mengikuti kegiatan perkuliahan sehingga bisa dilakukan sambil bekerja
- Tidak harus kos bagi mahasiswa yang berasal dari luar kota
- Belajar bisa lebih efektif karena materi pelajarannya bisa diulang-ulang
- Materi disediakan dalam berbagai bentuk
- Mahasiswa tidak berhadapan dengan dosen-dosen “killer”
- Mahasiswa terbiasa untuk mandiri
KEUNTUNGAN BAGI ORANG TUA
Keuntungan bagi orang tua mahasiswa dengan adanya Sistem Pendidikan E-Learning, yaitu:
- Biaya lebih murah karena tidak mengeluarkan biaya kos bagi anaknya
- Anak lebih mandiri
- Anak bisa melakukannya sambil bekerja
KEUNTUNGAN BAGI PENYELENGGARA
Keuntungan bagi penyelenggara yang melaksanakan Sistem Pendidikan E-Learning:
- Investasi modal dan biaya oprasional lebih murah karena:
- Tidak membutuhkan biaya membangun gedung dan merawat gedung perkuliahan
- Tidak membutuhkan banyak tenaga pengajar dan bisa memilih tutor-tutor yang handal
- Tidak membutuhkan fasilitas belajar-mengajar yang banyak
- Penerapannya bisa dikombinasi antara kuliah konvensional dan E-Learning
- Bisa memberi pilihan kepada para calon mahasiswa kuliah konvensional atau on-line
- Mahasiswa yang diterima bisa maksimal
- Kegiatan perkuliahan lebih efektif karena mahasiswanya benar-benar mandiri