Mohon tunggu...
Y ANISTYOWATIE
Y ANISTYOWATIE Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Berusaha menemukan solusi permasalahan bangsa, blog saya: www.anisjasmerah.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ide “Potong Gaji” Ternyata Juga Menguntungkan “PNS Rendahan”

29 November 2014   18:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:31 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

.

Penghematan anggaran untuk pembangunan infrastruktur, itulah yang menjadi topik pembicaaraan kita kali ini. Intinya kita ingin mendapatkan cara yang tepat dan bijaksana, bagaimana negara bisa mendapatkan anggaran yang cukup untuk membangun infrastruktur , tetapi tidak menyusahkan rakyat kecil.

.

I.Skenario BBM naik

1.1Sasaran

Yang menjadi sasaran adalah semua orang , implikasinya:


  1. Untuk rakyat miskin diberi gantinya inflasi Rp 200.000per bulan. Pemberiannya sampai berapa bulan , tidak jelas.Ada yang mengatakan cuma 2 bulan.Setelah itu , semua harus ditanggung sendiri.
  2. PNSdengan gaji pokok terendah Rp 1.400.000, anggap kena inflasi sama Rp 200.000 seperti perhitungan pemerintah, berarti uang belanja tinggal senilai Rp 1.200.000. Apalagi kalau realitanya, ternyata lebih dari itu.


.

1.2Respon pihak terkait

Respon berbagai pihak terkait terhadap solusi “pengurangan subsidi BBM”:

1.Menkeu harus bayar BLT

2.Bank Indonesiamenaikkan BI rate dari 7,5 % menjadi7,75% artinya pertumbuhan ekonomiterancam menurun lagi.

3.IHSG responnya fluktuatif

4.Buruh menuntut upah naik, sementara keuntungan perusahaan diperkirakan berkurang karena daya beli semua rakyat yang melemah.

5.Katanya para pengusaha mendukung, tetapi harus diketahui pengusaha siapa/mana yang mendukung, karena jelas pengusaha UMKM akan bertambah sulit. Apalagi BI rate-nya dinaikkan.

.

1.3Kerugian

Kerugian akibat solusi “pengurangan subsidi”:


  1. Dayabeli yang berkurang membuat permintaan produk industri menjadi berkurang sehingga bisa terjadi PHK.
  2. Permintaan produk terhadap industri berkurang berarti pemasukan pajak juga akan berkurang.
  3. Perbaikan defisit perdaganganmasih tanda tanya karena Pertamina ternyata sudah menaikkan pembelian bensin Petramax dengan menambah stok 4 kalinya dan sebagian rakyat beralih ke BBM Petramax sehingga ditengarai ini hanya menguntungkan pihak asing.
  4. Demo para buruh, masyarakat,danmahasiswa membuat distribusi produk industritidak lancar sehingga keuntunganperusahaan menjadi berkurang.
  5. Yangsangat mengkhawatirkanbahwakesulitan hidup rakyat kecil ini bisa menjadi pemicu tindak kejahatan semakin meningkat sehingga kehidupan masyarakat semakin tidak nyaman.

.

II.Skenario “Potong Gaji”

2.1Sasaran

Yang menjadi sasaranyaitu pekerja negaradengan potong gaji pokok sebesar 6% ( artinya gajinya sama dengan tahun 2013), implikasinya:


  1. Yang kena PNS secara langsung, gaji pokok PNS terendah 1.400.000, dipotong 6% per bulan yaitu 84.000, berarti uang belanjanya tinggal Rp 1.316.000 . Berartikalaudilakukan pemotongan gaji, ternyata PNS terendah justru memiliki sisa anggaran Rp 116.000.

2.  Pengusahaterkait walaupun tidak ada potong gaji ,pemasukannya bisa terpotong sendiri karena daya beli PNS yang berkurang ( juga ada efek domino antar pengusaha).

.

1.2Respon Pihak Terkait

Respon berbagai pihak terhadap solusi“potong gaji” :


  1. Menkeu tidak harus mengeluarkan BLT, karena tidak ada inflasi sehingga dananya lebih baik dialihkan ke insentif industri .
  2. BI tidak akan menaikkan suku bunga acuan(BI rate).
  3. Dengan adanya insentif terhadap dunia industri diharapkan daya saing industri bisa meningkat.
  4. Kalau ada peningkatan daya saing industri , maka IHSG juga diharapkan bisa meningkat.
  5. Nilai rupiah tidak semakin merosot.

.

1.3Keuntungan

Keuntungan yang didapatkan:


  1. Tidak terjadi inflasi, tidak lagi ada demo menolak kenaikan harga BBM, polisi tidak lagi harus kerja keras, dan distribusi barangtidak terganggu lagi.
  2. Dengan anggaran yang lebih besar, pemerintah bisa membuka lapangan kerjalebih banyak.
  3. Kondisi negara relatif stabil dan rakyat kecil terselamatkan dari beban hidup yang lebih tinggi.
  4. Gaji PNS dipotong , tetapi dampaknya lebih menguntungkanbila dibanding kan dengan adanya pengurangan subsidi BBM.

.

Kesimpulan:

“Potong gaji PNS” sebagai solusi penghematan anggaran ternyata tidak merugikan PNS bergaji pokok terendah, bahkan mereka bisa memiliki kelebihan anggaran per-bulannya lebih besar Rp 116.000. Kalaupun misalnya sama-sama tinggalRp 1.200.000,tetapi mereka telah membanturakyat kecil terbebas dari himpitan hidup yang lebih dalam, mereka telah membantu membebaskan polisi dari pekerjaan mengatasi demo kenaikan BBM, mereka telah menghentikan distribusi perdaganganyang terganggu, dan yang paling utama mereka bisa mencegahsemakin maraknya tindak kejahatan,sehingga seluruh masyarakat Indonesia bisa hidup lebih tenang. Apakah ini bukan pilihan yang bijaksana ?

***

Kritik buatPak Faisal Basri:

Menaikkan harga BBM di bulan November (secepatnya) ternyata merupakan saran Pak Faisal Basri ,dengan pertimbangan bahwa di bulan November itu inflasinya terendah dan harga minyak mentah dunia sedang turun, sehingga dana penghematan yang didapat pemerintah bisa diperoleh secara maksimal. Aneh! Pak Faisal tak peduli, bahwa pemerintah belum siap untuk mengatasi segala permasalahan yang muncul. Pemerintah memang dapat penghematan lebih besar, tetapisebandingkah kelebihan anggaran itu dengan kerugian yang sudah dan akan terus  terjadi ?

http://www.tempo.co/read/news/2014/11/18/092622653/begini-alasan-harga-bbm-dinaikkan-pada-november-nbsp

Sangat disayangkan tokoh sekaliber Pak Faisal Basri , ekonom UI yang jelas sangat paham dengan permasalahan APBN , dan dulunya dikenal sebagai ekonomyang peduli dengan nasib rakyat kecil, ternyata “miskin gagasan” . Tidak ada inflasi saja, kehidupan rakyat kecil sudah sangat sulit, apalagi kalau terjadi inflasi. Baik inflasi rendah maupun tinggi, akibatnya sama. Rakyat kecil itu memang tidak bisa teriak-teriak seperti buruh dan mahasiswa. Mereka diam saja karena tak berdaya. Tapi tahu-tahu tingkat kejahatan di negeri ini terus meningkat.Tak mengertikah mereka ?
Inilah slip pemikiran yang tidak dipertimbangkan oleh mereka yang ingin menaikkan harga BBM.

.

.

“Berani mengoreksi kesalahan yang sudah dilakukan,  itu bukan hal yang memalukan dibanding harus bertahan pada “merampas” hak kesejahteraan rakyat kecil yang tidak berdaya.”

.

Artikel terkait  :

http://politik.kompasiana.com/2014/11/04/mana-yang-terbaik-untuk-rakyat-indonesia–689529.html

.

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun