Mohon tunggu...
Y ANISTYOWATIE
Y ANISTYOWATIE Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Berusaha menemukan solusi permasalahan bangsa, blog saya: www.anisjasmerah.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bagaimana Seharusnya Respon Pemerintah Melihat Masih Besarnya Kesetiaan Rakyat pada NKRI?

12 Desember 2016   12:29 Diperbarui: 12 Desember 2016   12:50 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa bulan terakhir ini negara kita menghadapi ujian yang luar biasa. Eksistensi NKRI terusik. Namun kita masih beruntung, ternyata masih banyak rakyat yang tak menghendaki NKRI ini terpecah-pecah. Suatu kesadaran yang patut  mendapatkan apresiasi dari pemerintah. Tetapi apresiasinya jangan hanya ucapan terima kasih saja, karena mereka telah melakukan aksi unjuk rasanya dengan aman dan tertib. Apresiasi pemerintah  harus diwujudkan dengan mewujudkan janji pemerintah,  yaitu benar-benar bisa menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Bukan hanya omong saja !

Apa indikasi kesejahteraan rakyat Indonesia yang lebih baik  itu ?

Indikasi kesejahteraan rakyat itu bukan angka jumlah kemiskinan dan jumlah pengangguran yang nilainya bisa ditarik ulur sesuai  kepentingan penguasa. Indikasi kesejahteraan rakyat yang mudah diketahui  dan tidak bisa ditarik ulur adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kalau kemarin di akhir pemerintahan Pak SBY nilai tukar rupiah sebesar Rp 12.100, maka di pemerintahan Pak Jokowi harus bisa meningkatkan nilai tukar rupiah itu menembus Rp 12.100, misalnya Rp 11.500. Itu baru dikatakan bahwa pemerintah mulai berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat  Indonesia secara keseluruhan. Sebab dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang lebih murah, maka harga BBM, harga listrik, harga bahan baku impor, harga barang modal, transportasi, cicilan utang perusahaan bisa lebih murah sehingga ongkos produksi barang-barang  juga bisa lebih murah. Jadi jangan pernah mengklaim sudah berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia, kalau belum berhasil meningkatkan nilai tukar rupiah menembus nilai tukar tertinggi pada pemerintahan yang lalu.

Pemerintah tak perlu berkelit, seharusnya kurs mata uang yang diperhitungkan jangan hanya dolar saja, tetapi lihat juga yang lain, yaitu euro, yen, yuan. Demikian respon kritikan saya yang saya sampaikan kepada beliaunya ?!  Karena menurut beliaunya,  tidak semua transaksi perdagangan itu menggunakan dolar. Tetapi kita juga harus tahu, nilai tukar terhadap euro lebih mahal lagi, saat ini sekitar Rp 14.000-an. Kalau yen dan yuan memang jauh lebih murah, yaitu: yen sekitar Rp 115-an dan yuan sekitar Rp 1930-an. Namun ekspor-impor Indonesia ke Jepang dan Cina itu transaksinya pakai dolar atau yen atau yuan ? Ini yang harus dilihat lebih detail ! Karena sebagian besar transaksi perdagangan itu akan menggunakan dolar kalau tidak ingin mengalami kerugian yang lebih besar. Apakah kurs rupiah terhadap yen dan yuan itu signifikan mempengaruhi harga-harga produk industri di Indonesia ? Realitanya, yang banyak mempengaruhi harga produk industri kita itu kurs  rupiah terhadap dolar, bukan kurs mata uang lainnya.

Karena itu berupaya untuk meningkatkan nilai kurs rupiah terhadap dolar merupakan bagian dari upaya pemerintah yang harus menjadi prioritas utama. Bukan justru meng-counter kritikan yang ada. Ini akan merugikan rakyat Indonesia dan pemerintah sendiri.

Bagaimana caranya meningkatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar  ?

 Untuk bisa mengerek nilai tukar rupiah agar terus meningkat, itu memang bukanlah hal mudah namun juga tidak terlalu sulit. Yang jelas,  negara tidak boleh menggantungkan  terjadinya peningkatan nilai tukar rupiah  pada kondisi  negara lain yang sedang tidak baik. Juga tidak boleh meningkatkan nilai tukar rupiah dengan cara diintervensi oleh BI terus, karena  cara tersebut justru akan lebih merugikan lagi.

Solusinya adalah pemikiran yang cerdas, komprehensif, dan cermat dari seorang pemimpin bangsa dalam merencanakan semuanya.  Sebab pada dasarnya  “hancurnya”  nilai tukar mata uang rupiah ( nomor  5  dari bawah) itu bukan dipengaruhi  oleh   perekonomian global, tetapi merupakan  akibat  berkelanjutan dari salah kebijakan pemerintah  di masa lalu sampai sekarang, dan  akibat dari perilaku warganya yang tidak paham dengan makna kebesaran negara  Indonesia.

Seharusnya untuk bisa membalas jasa rakyat  yang luar biasa ini, pemerintah harus segera  memperbaiki pola manajemen pemerintahan  yang selama ini arahnya masih tidak jelas. Kebijakan yang diambil masih reaksioner dan lebih banyak  berupa harapan untuk masa yang akan datang,  dan terkesan sering  membuat kegaduhan  untuk menuai simpati rakyat. Padahal  kita sudah bosan dengan kegaduhan-kegaduhan  dan butuh ada kebijakan baru  yang  dampaknya bisa segera dirasakan rakyat dalam waktu dekat ini, bukan dirasakan nanti  setelah beberapa tahun ke depan.

Manajemen pemerintahan seperti apa  yang  bisa membawa kesejahteraan rakyat  Indonesia?

Lebih 70 tahun Indonesia merdeka, pemerintahannya sudah berganti 7 kali. Sayangnya cara memerintah pemimpin bangsa Indonesia itu “penuh misteri”. Rakyat tidak pernah dicerdaskan sehingga mereka tidak pernah memahami apa yang terjadi di negaranya, tahu-tahu setiap tahun utang negara terus bertambah, padahal kehidupan rakyat kebanyakan masih banyak yang susah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun