Mohon tunggu...
Anis Fuadah Zuhri
Anis Fuadah Zuhri Mohon Tunggu... -

Anis Fuadah Zuhri, lahir di Blitar 06 Juni 1988. Menjadi penyejuk bagi pandangan mata dan hati kedua orangtua, adalah mimpi terbesar baginya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Musafir

19 Maret 2015   09:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:26 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rasaku tertinggal di relung jiwamu.

Asaku tak mampu lari dari hatimu.

Musafir,

tiada fikir benakku mampu,

kan lenyapmu oeleh pandangku.

Satu masa,

rinduku atas alphamu,

air mata oleh lenyapmu,

hingga..

tak mampu lagi yakini harapku,

atas singgah perjalananmu.

Musafir..

Ketegasan sang waktu, genggamku.

Depositkan asaku.

Karena, ada masa kau kembali,

singgahi jiwa bawa rasa,

dalam hembusan nafas perjalanan.

Edisi: Kumpulan Puisi yang Aneh 2

afz, 859

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun