Rasaku tertinggal di relung jiwamu.
Asaku tak mampu lari dari hatimu.
Musafir,
tiada fikir benakku mampu,
kan lenyapmu oeleh pandangku.
Satu masa,
rinduku atas alphamu,
air mata oleh lenyapmu,
hingga..
tak mampu lagi yakini harapku,
atas singgah perjalananmu.
Musafir..
Ketegasan sang waktu, genggamku.
Depositkan asaku.
Karena, ada masa kau kembali,
singgahi jiwa bawa rasa,
dalam hembusan nafas perjalanan.
Edisi: Kumpulan Puisi yang Aneh 2
afz, 859
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H