Sebentuk keindahan yang manusia rasakan, sesungguhnya berada pada titikterendah atas kepasrahan yang telah dia hadirkan. Tentu hal tersebut diperoleh, setelah proses panjang yang terlewati, menjadikan kepahitan dan rasa manis sebagai pendamping atas proses perjalanan. Menyeimbangkan kebaikan dan kesabaran, melengkapi dengan kesantunan syukur dan memadukanya dengan do’a tulus. Hasilnya, tercermin pada kebenaran yang ditemukan oleh proses salah berulangkali. Salah satu hal yang akan mendewasakan adalah terciptanya ketenangan, kebaikan, serta kepatuhan pada Sang.
Terpercik kata yang terkadang terabaikan
Lewat gemuruh dan tanya
Dalam dewasa dan sejuta pengertian,
Untuk lebih mengerti dan memahami
Di ujung sejuta peluh rindu
Ku haturkan Tanya,
Untuk tiap hal yang mengalir
Atas perjalanan ini,
Bebatuan, kerikil, dan perih
Seringkali mengungkapkan bahasa yang tak terpecahkan,
dalam beberapa masa.
Ku ucap permohonan, yang mendalam
Atas nafas pagi-Mu dan kesempatan indah.
Ku merindumu, di sela-sela pagi dan seluruh aktifitasku
Ku mengharapmu, kala ramai mulai meninggalkanku
Aku, semakin membutuhkanmu
Saat langit mulai kelabu, kegelapan menggelayut bersama berputarnya waktu
Di ujung panjang harapan dan Tanya
Ada keindahan terbersit
Karena ku tau, ini akan indah.
afz, 230112
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H