Mohon tunggu...
andreas agus
andreas agus Mohon Tunggu... -

Pelatih dan sahabat bagi banyak orang. Penulis buku "Anak Muda Berteriak Woww!!". Saat ini masih aktif sebagai pengajar dan konselor di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjadi "Alim" Ditengah Kelaliman

20 Mei 2010   01:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:06 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam Matius 10:16, Tuhan berkata, Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.”Tuhan mengutus kita ditengah-tengah keadaan yangseakan-akan tidak sebanding dengan kita. Kalau Anda mengamati dengan mendalam kata-kata Tuhan tersebut, maka Anda akan mendapati, “Bagaimana mungkin ada domba yang bisa bertahan ditengah-tengah kawanan serigala?” Domba akan tercabik-cabik dibantai oleh serigala itu. Namun Firman Tuhan tidak mengatakan demikian. Tuhan tidak mengatakan bahwa pasti kita akan mati atau sebaiknya kita menyamar seperti serigala saja atau sebaiknya kita berlaku persis seperti serigala tersebut agar diterima menjadi keluarganya karena perilaku kita sama dengan mereka. Firman Tuhan memberikan petunjuk agar setiap anak-anak Tuhan memiliki kecerdikan dan diimbangi juga dengan ketulusan. Dua hal ini harus dimiliki oleh setiap anak Tuhan khususnya generasi muda dalam menghadapi jaman yang keras ini.

Kecerdikan seperti ular yang dikatakan Firman Tuhan mengandung makna yang penting. Pelajarilah tentang ular. Makhluk ini tidak panik bila bertemu dengan makhluk asing atau musuh, ia berani langsung menghadapkan mukanya dan mengamati gerakan musuh, ia tenang sekali dan tahu di mana ada bahaya. Kecerdikan berbicara tentang pengetahuan atau kapasitas yang seharusnya dimiliki oleh anak muda. Anak muda harus memiliki pengetahuan yang penting dalam menghadapi situasi jaman ini. Agaknya yang disebut kejahatan atau iblis sekarang ini tidah hanya digambarkan sebagai makhluk yang menyeramkan atau mahkluk hitam bertanduk yang membuat ketakutan banyak orang. Iblis jaman ini bisa muncul dimana saja, didalam kelas ketika mengadapi kertas ujian, di ruangan kerja ketika ada kesempatan untuk mengambil inventaris kantor, saat bersama teman-teman akrab, bahkan saat sendirian di kamar bersama dengan komputer Anda! Amsal 1:7 menegaskan agar kita sungguh-sungguh memiliki mental takut akan Tuhan karena inilah awal pengetahuan. Pengetahuan ini adalah kemampuan kita untuk meresponi berbagai hal yang terjadi disekitar kita. Kita harus waspada. Anak Tuhan bukan seseorang yang biasa atau sama dengan kebanyakan orang. Kita harus bisa tampil beda di tengah kekompakan orang-orang dunia yang sering melakukan penyimpangan.

Tulus seperti merpati berarti kita selalu mau mencari kehendak Tuhan, bersandar dan berserah penuh kepada-Nya dalam segala situasi. Ketulusan juga berbicara tentang kebesaran hati untuk menerima segala situasi. Kadang-kadang mungkin saja kita mendapat pengalaman yang tidak membuat kita nyaman saat ada orang-orang yang jelas-jelas merugikan kita. Ketulusan akan memampukan Anda tetap bersyukur dengan segala hal yang terjadi.

Mampukah kita tetap menjadi “alim di tengah kelaliman?” Dunia ini dipenuhi oleh berbagai hal yang jahat. Gereja Tuhan memiliki panggilan khusus untuk tidak sama dengan mereka. Kita harus berani menjadi model yang berbeda yang memberikan dampak. Rasul Paulus dengan tegas berani mengatakan, “Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.” (Filpi 3:17). Dia membuka dirinya terhadap semua jemaat bahkan kepada semua orang, dia berani mengatakan kepada orang-orang untuk mengikuti dia. Dia mempertaruhkan dirinya, bahwa dia memiliki nilai unggul untuk ditiru. Saat tidak ada lagi figur yang tepat untuk diteladani, inilah saatnya setiap anak Tuhan berani berkata, “Ikuti teladanku!” Bagaimana dengan Anda?

GBU and be woww!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun