Termenung dalam diam yang menyelimuti raga dingin itu
senja bersambut kelam malam semakin menutupi ringkih tubuhmu
semua diam hening tak bersuara, tak ada kata
Engkau begitu rapuh, ceking, tiada daya yang terlihat dalam wujudmu
segalanya membuatku semakin berat tuk berucap :
Yang kutahu hanya hidupmu yang terus bergulir dengan pasti
monoton, tanpa pergantian, tanpa inovasi, tanpa improvisasi
walau nampak dengan jelas semangat hidupmu yang kutahu lebih besar dariku
mimpi-mimpi besarmu tentu lebih tinggi pula dari mimpi-mimpiku
Namun, maaf saat kehadiranku mengacaukan kekonstanan hidupmu
maaf, saat bayangku hadir dan mengusik hatimu