Mohon tunggu...
Syaiful Bukhari
Syaiful Bukhari Mohon Tunggu... -

Hari ini aku menerawang esensi masa perjuangan Yang tercermin dalam hari pahlawan Haruskah aku tenggelam dalam gelombang kealpaan Melupakan sebarang sebab mula sejarah perjuangan Atau berbalik pada eksistensi paradigma historis yang mulai merapuh Diterpa zaman berlabuh Dan menyokong arus perguliran perspektif Untuk menjadi nyata dan niscaya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kenapa Saya Sering Lapar..?

7 Maret 2011   11:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:59 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Banyak faktor yang membuat saya mengambil sikap ini. Faktor ekonomi bukanlah satu-satunya alasan mengapa saya jarang makan. Saat ekonomi sedang baik pun saya tetap tidak makan.

Seekor ulat yang "menjijikkan", ketika ingin mengubah dirinya menjadi seekor kupu-kupu yang indah, maka ia tidak makan selama 40 hari 40 malam. Sang ulat akan ber-"khalwat" di dalam kepompong sampai hari terakhir, yang pada akhirnya dia akan memiliki sepasang sayap yang indah dan ia pun dapat terbang dengan lincah. Ular yang buas pun tidak makan jika ia ingin memperoleh kulit baru yang lebih indah (proses ecdysis).

Nabi Isa pernah mengatakan,

Kosongkanlah perutmu dan tanggalkanlah keinginan-keinginan jasadmu agar hatimu dapat melihat Allah.

[Jami' al-Sa'adat 2:7]

Rasulullah saaw bersabda,

"Cahaya hikmah itu adalah lapar, sedangkan yang menjauhkan dari Allah itu adalah kenyang dan yang mendekatkan kepada Allah itu adalah cinta pada orang-orang miskin dan mendekati mereka, karenanya janganlah kalian (selalu) kenyang agar tidak dipadamkan cahaya makrifah dari diri kalian".

[Biharul Anwar]

Imam Ja'far al-Shadiq berkata,

Rasa lapar laksana bumbu bagi orang-orang beriman, sarana penguat jiwa, makanan bagi kalbu dan penunjang bagi kesehatan.

[Imam Ja'far al-Shadiq, Misbah al-Syari'ah. Jami' al-Ahadits]

Tak satupun yang lebih memudaratkan orang-orang mu'min ketimbang banyaknya makan, karena yang demikian itu mewariskan dua kejelekan : kesatnya hati dan bangkitnya syahwat.

[Jami' al-Sa'adat 2:7]

Salam hangat...

semoga bermanfaat..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun