BEKASI – Meski sudah ramai berkampanye, tapi belum ada satu pun partai politik yang telah menetapkan bakal calon bupatinya di ajang Pilkada Bekasi 2017. PDIP baru akan menentukan calonnya pada Februari, PKS pada Januari, sementara Golkar juga masih belum memiliki agenda penetapan calon yang pasti.
Meski begitu beberapa kandidat calon bupati Bekasi makin intensif melakukan sosialisasi di tengah masyarakat. Bukan hanya sibuk blusukan mengunjungi masyarakat pemilihnya tapi juga memantapkan tim suksesnya sekaligus inventarisasi materi kampanyenya. Persaingan para kandidat calon bupati Bekasi pun semakin keras karena beberapa objek yang jadi media kampanye hitam makin jadi sorotan.
Semua masih mengambang. PDI Perjuangan baru akan memasuki fase seleksi pada awal Januari untuk internal dan Februari untuk eksternal. Begitu juga Golkar, secara definitif belum menyebut siapa bakal calonnya. Sementara DPP PKS baru akan menentukan calonnya pada Januari 2017.
Ketua DPC Gerindra Kabupaten Bekasi, Daris tampil percaya diri. Meski belum ditunjuk partainya dia sudah mengumumkan dirinya sebagai bakal calon bupati Bekasi. “Ini wajib, dan saya pastikan DPP Gerindra akan menetapkan dirinya sebagai bakal calon dari partai binaan Prabowo ini. Sementara Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi, Meilina Kartika Kadir, lebih tenang menghadapinya. Kami baru memasuki proses seleksi pada awal Januari, dan untuk umum pada Februari” katanya
Sebagai partai peraih suara besar di Bekasi, PDI Perjuangan telah menggadang-gadang beberapa nama selain nama ketua DPD nya, Meilia Kartika Kadir. Diantara nama yang muncul sebagai kandidat bakal calon dari partai banteng ini adalah Jejen Sayuti dan Aef Saefuloh.
Sementara Partai Golkar nama Bupati Neneng Hasanah Yasin, sejak lama telah santer disuarakan. Neneng masih berambisi untuk menjadi bupati wanita pada periode kedua. Kini kesibukan Neneng sebagian besar blusukan mengunjungi masyarakatnya.
PKS memiliki kader unggulannya, yakni Syamsul Falah, M.Ec. Namun mantan Bupati Bekasi, DR H Sa’duddin, yang juga digadang-gadang akan masuk ke arena pencalonan dipastikan akan berbenturan dengan kasus lamanya yang belum tuntas, pembangunan Islamic Centre yang kini mangkrak dan dalam pengusutan Kejaksaan.
Al hasil, semua bakal calon pilkada Bekasi masih belum memiliki tikket dari partainya masing-masing. Bagi rakyat, yang dibutuhkan bukan siapa bakal calonnya, tapi siapa yang akan membawa masa depan Bekasi lebih baik itulah yang diharapkan jadi pemenangnya.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H