Mohon tunggu...
Amas Brilian
Amas Brilian Mohon Tunggu... -

suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Munafik

4 Agustus 2014   04:37 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:30 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada yang berkata tapi tak berbicara

Ada yang berbicara tapi tak bersuara

Ada yang bersuara tapi tak berucap

Munafik

Diam tidak berarti membisu

Bisu tidak berarti malu

Malu tapi tidak tau malu

Munafik

Celoteh berbelit mengikat dan menjerat

Manis masih menjilat meskipun pahit

Rasio mengambang terawang angkasa

Munafik

Menggenggam dan dilepaskan

Mengudar kepalan tangan

Membuka tuk menjambak

Munafik

Langkah kaki yang tanpa gentar terus berjalan

Menghempaskan terpaan dahan

Menendang dan menginjak-injak semaunya

Munafik

Begitu sulit menghindarimu maupun menjauhimu

Secuil kesabaran selalu menghilang dalam kedipan

Beribu roman tercurah dalam sekecap kata

Ungkapan sumpah tiada makna

Menuangkan obralan yang katanya kesucian

Penuh teka-teki............

Amas Brilian-2014

Selamat tinggal saudaraku Abdul Wahid PENS 2012, Semoga engkau tenang di alam sana dan amal ibadahmu diterima ALLAH SWT

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun