Saya, masih dengan rutinitas sama satu tahun terakhir ini. Jobless yang sering galau karena tak kunjung mendapat pekerjaan, ditambah harapan orang tua untuk segera menikah. Lengkap sudah rasanya... Di sela-sela hari yang penuh rasa galau dan risau, saya menadari satu alasan mengapa Tuhan menciptakan manusia, menjadi seperti apapun itu, sesukses apapun dan sehebat apapun jika tak mampu memberikan manfaat kepada orang lain saya rasa akan percuma, jadi saya mencoba mencari satu alasan hidup yaitu menjadi bermanfaat bagi orang lain, bagaimanapun keadaan saya.
Menjadi bermanfaat yang pertama adalah mencoba menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua, membantu mereka dalam pekerjaannya, yang saya lakukan adalah mencoba belajar menjahit, menjadi tukang sablon dan marketing usaha orang tua. Keduanya, saya mencoba menjadi guru privat anak sekolah dasar. Selama 16 tahun saya telah menempuh pendidikan formal dan nonformal, orang tua saya tidak murah untuk membayar itu semua, oke saya memanfaatkan ilmu saya sebagai guru privat. Melirik gaji teman-teman yang berjuta-juta iri sekali rasanya, namun kembali kepada niat untuk menjadi bermanfaat sedikit apapun bayaran yang diterima, patut disyukuri dan semua akan menjadi lebih berharga.
Terakhir yang dapat saya sampaikan adalah, saya masih mencari "meaning" jadi sampai kapanpun saya akan tetap berusaha menjadi bermanfaat untuk sesama, siapapun saya nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H