Mohon tunggu...
Qomarudin Ahmad
Qomarudin Ahmad Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hidup adalah Pilihan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Lebaran dengan Allah dan Sesama

20 Agustus 2012   07:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:31 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebaran adalah istilah yang dipakai oleh orang Indonesia untuk merayakan hari raya umat Islam (‘id al-fitri dan ‘id al-adha). Kalau dalam bahasa Arab kita sering mendengarnya dengan istilah “‘iid” berarti kembali atau menjadi, yang berasal dari akar kata ‘aada, ya’iidu, ‘iidan. Jadi lebaran yang dimaksud adalah bebas/bersih dari dosa-dosa dan kembali pada atau menjadi fitri/suci seperti bayi yang barusaja dilahirkan ke dunia.

Lebaran dari dosa-dosa berarti kita dapat menjadikan bulan ramadhan sebagai sarana latihan dalam membiasakan untuk melakukan perbuatan-perbuatan sebagai wujud ibadah kepada Allah sedikit demi sedikit. Hasil dari pelatihan selama 1 bulan dapat kita lihat dari refleksi yang muncul setelah ramadhan, apa terdapat progres pada setiap amal perbuatan kita ataukah sebaliknya tidak ada progres sama sekali. Karena sebagai seorang manusia kita dijadikan oleh Allah sebagai makhluk yang terus berproses untuk menjadi baik dan bukan makhluk yang mendapat stampel baik tanpa adanya perjuangan.

Maka dalam kesempatan lebaran nan fitri ini, ku ucapkan selamat lebaran bagi mereka yang dapat menjalankan dan mengisi bulan ramadhan kemarin dengan segala aktifitas atau ibadah yang dapat menjadikan mereka termasuk pada golongan orang-orang yang bersih dan kembali pada ke kesucian di bulan-bulan setelah ramadhan. Artinya segala amalan ibadah yang dilakukan pada bulan ramadhan dapat menjadi refleki dan progres terhadap amal perbuatan yang dilakukan setelah berlalunya bulan ramadhan.

Namun beberapa hal di atas adalah sebatas hubungan kita dengan Allah SWT, lalu bagaimana hubungan kita dengan sesama manusia (orang tua, saudara, teman, tetangga, dan lain sebagainya). Hubungan dengan sesama manusia dapat kita perhatikan dengan budaya yang ada di Indonesia pada waktu hari lebaran, seperti ada istilah masyaro (bugis), salam-salaman (subang), ngelencer, dan lain sebagainya. Dalam moment tersebut, sesama kita saling bermaaf-maafan antara satu dengan yang lainnya.

Akhirnya, ku ucapkan “met lebaran” bagi saudara-saudara yang pada saat ini dapat menjaga hubungan baik dengan sang Khaliq dan dapat menjaga hubungan baik dengan sesama manusia. Dengan memohon kepada Allah SWT semoga masing-masing dari kita kembali dan menjadi orang yang fitri. Amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun