Rantau Sialang, merupakan sebuah kawasan konservasi yang berada di Kecamatan Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan. Wilayah ini dipotong oleh jalan nasional Tapaktuan-Medan yang datar dan memanjang lurus. Sebagai kawasan konservasi, Rantau Sialang terdiri dari kawasan hutan dan pantai.
Keindahan panorama pantai Rantau Sialang punya daya tarik tersendiri. Pantainya yang memanjang tak terlihat dari jalan raya, karena tersembunyi dibalik dinding rimbun hutan dan belukar. Sebuah pantai yang jarang dijamah bak gadis perawan.
Pantainya yang berpasir dan luas merupakan tempat yang baik bagi penyu belimbing untuk menyimpan dan menetaskan telur. Dengan alasan itu pula, maka diwilayah ini didirikan sebuah bangunan yang bernama Stasiun Pembinaan Populasi Penyu, milik Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I. Stasiun Pembinaan Populasi Penyu ini berada di Gampong Pasie Lembang Kecamatan Kluet Selatan.
Lokasi Rantau Sialang berada ditengah-tengah antara Kecamatan Kluet Selatan dan Bakongan. Tak sulit menemukan kawasan ini karena memang tepat berada dipinggir jalan nasional Tapaktuan-Medan. Jika dari Tapaktuan, ibukota Kabupaten Aceh Selatan, hanya diperlukan 1,5 jam perjalanan saja atau jarak tempuh lebih kurang 70 Km saja. Apalagi kondisi jalannya mulus dan lebar.
Karena kawasan konservasi, ditempat ini tidak ada kegiatan warga, kecuali para pelintas saja yang lalu lalang. Namun begitu sering juga kita dapati para pelintas ini berhenti menepi dipinggir jalan untuk sejenak rehat, berteduh dari terik dibawah naungan rimbun kayu dan belukar. Terkadang adapula yang bercengkerama dengan kera-kera yang banyak berkeliaran disini, bahkan terkesan jinak dan cepat akrab dengan manusia, terutama bagi yang murah hati berbagi dengan melemparkan pisang dan makanan lainnya kera-kera ini dipastikan senang dan bertambah betah bermain-main.
Hutan yang berada diwilayah ini merupakan hutan rawa yang bersambung dengan kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Dan beberapa kilometer ketengah-tengah hutan terdapat sebuah danau rawa yang diberi nama Laut Bangko oleh masyarakat setempat. Danau ini jarang dikunjungi karena sulit dijangkau dan berhutan lebat. Tidak ada akses jalan menuju Danau Laut Bangko kecuali menggunakan cano speed (sampan mesin) dengan menyusuri sungai dan rawa lebih kurang membutuhkan waktu tempuh 6 jam.
Sehabis melewati kawasan Rantau Sialang dari arah Tapaktuan, kita akan masuk kewilayah Bakongan. Bakongan merupakan sebuah teritorial yang sudah terbagi kedalam tiga kecamatan. Kecamatan-kecamatan ini sebagian besar penduduknya dipesisir dan memiliki pantai yang indah. Disepanjang pantainya tersedia pondok-pondok istirahat untuk menciipi minuman dan makanan ringan.
Kedai Kandang, 3 September 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya