Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Meditasi Bisa Ratakan Perut Anda?

23 Oktober 2015   14:35 Diperbarui: 23 Oktober 2015   14:35 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Meditasi membuat Anda lebih sadar dengan perasaan dan pikiran, dan secara tak langsung membantu menjaga kerampingan perut. (Sumber foto: Wikimedia Commons)"][/caption]Meditasi dianggap remeh oleh mereka yang menghendaki tubuh ramping dan perut rata karena dianggap tidak membakar lemak. Kan cuma duduk dan lebih banyak mengandalkan kinerja pikiran dan perasaan, mana bisa lunturkan lemak perut? Begitu mungkin cibir orang. Tetapi tahukah Anda bahwa meditasi bukan cuma dilakukan saat kita duduk di kelas meditasi yang dipimpin praktisi atau guru? Melakukan apapun dalam kegiatan sehari-hari secara sadar dan utuh juga termasuk meditasi, hanya saja dalam kondisi bergerak, tidak diam dan hening. 

Dan berkat meditasi bergerak itu, siapa saja bisa menjaga perutnya tetap rata. Begini penjelasannya: mereka yang lebih terkoneksi dengan pikiran dan perasaannya akan memiliki peluang lebih rendah memiliki perut buncit dan menderita obesitas.

Simpulan itu diperoleh dari studi terhadap 400 orang. Saat mereka mengamati pikiran dan perasaan yang muncul pada saat itu, perut para subjek studi terbukti lebih sulit membukit.

Menurut peneliti dan pakar epidemiologi dari Brown University School of Public Health, Eric Loucks, riset ini hanya mengukur keterkaitan antara kedua variabel sehingga ia menampik jika kesadaran lebih tinggi bisa menurunkan berat badan.

Akan tetapi, Loucks mengajukan hipotesisnya, yakni bahwa manusia secara alami terdorong untuk menumpuk kalori saat persediaan kalori itu melimpah dan berhenti begitu ada kesempatan. Dorongan naluriah itu membuat manusia bertahan hidup melalui masa paceklik bahan makanan tetapi saat manusia modern membiarkan insting ini begitu saja, akibatnya bisa buruk bagi kesehatan karena gaya hidup sedentari merajalela.

Sang ilmuwan menegaskan kesadaran yang terasah lewat meditasi membantu tidak hanya memupus nafsu makan yang tak terkendali tetapi juga mengarahkan kita mengkonsumsi makanan yang lebih sehat sekaligus sebagai alat kognitif yang dibutuhkan dalam mengendalikan insting bawaan untuk menumpuk kalori.

(Sumber: Futurity.org/ foto: Wikimedia)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun