Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Rajin Olahraga Tapi Mood Berantakan? Waspada Overtraining!

30 Januari 2025   15:20 Diperbarui: 30 Januari 2025   16:05 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga juga ada risiko negatifnya. (Foto: Pexels.com)

Hasil menunjukkan bahwa para atlet tersebut mengalami penurunan mood sehari pasca menjalani program latihan yang lebih berat. Variabilitas detak jantung juga turut menurun setelahnya.

Sebaliknya, mood atlet-atlet itu membaik begitu intensitas latihan dikurangi. Akibatnya variabilitas detak jantung pun naik.

Pakai Strategi

Tujuan dari penelitian ini adalah agar para pelatih bisa tahu kapan atlet harus istirahat karena tubuh mereka sudah terlalu lelah dan kapan atlet bisa berlatih dan bisa beradaptasi dengan beban latihan dan intensitas yang lebih tinggi.

Dengan demikian, risiko cedera juga bisa ditekan serendah mungkin. Sebagaimana diketahui, saat mood buruk dan tubuh mengalami kelelahan sehingga butuh rehat, jika masih dipaksa latihan, badan akan harus berhadapan dengan risiko cedera lebih tinggi.

Dari hasil penelitian ini, kita bisa tarik pelajaran berharga bahwa sebelum olahraga kita haruslah peka dengan kondisi badan.

Hanya karena olahraga adalah aktivitas yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan secara umum, bukan berarti kita harus berlatih sama kerasnya setiap hari tanpa henti atau berlatih makin keras dari hari ke hari tanpa mempedulikan kondisi badan kita.

Di sinilah sangat penting bagi para pelaku olahraga pemula untuk berkonsultasi dan mendapatkan bimbingan dari mereka yang lebih berpengalaman dan berkompetensi dalam bidang olahraga masing-masing.

Hal ini karena lazimnya para pemula sering terlalu bersemangat sehingga terdorong untuk latihan membabi-buta setiap hari namun mengabaikan kondisi badan. Akibatnya menjadi terlalu capek bahkan kena cedera.

Ketiadaan strategi dan manajemen latihan yang baik malah akhirnya membuat para pemula dihinggapi cedera atau terjadi hal-hal lain yang tidak diharapkan sebagai dampak negatif olahraga yang terlalu sering, terlalu keras, dan terlalu 'ngoyo'.

Maka dari itu, sangat penting bagi Anda yang akan memulai menjalani rutinitas olahraga apapun untuk berkonsultasi dengan dokter atau pelatih profesional yang berpengalaman sehingga bisa terhindar dari dampak buruk overtraining. (*/)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun