UnitedHealthcare Brian Thompson akhir-akhir ini, kita bisa menyimak adanya sebuah perlawanan kelas di tengah masyarakat Amerika Serikat. Dan simbol perlawanan itu adalah seorang anak muda bernama Luigi Mangione.
Jika Anda menyimak kasus pembunuhan CEOMemimpin UnitedHealthcare yakni anak perusahaan dari UnitedHealth Group yang bergerak di bidang asuransi, Brian Thompson telah bekerja di bisnis asuransi sejak tahun 2004. Ia menduduki posisi puncak di UnitedHealthcare sejak April 2021 hingga di hari kematiannya pada 4 Desember 2024 lalu. ia banyak terlibat dalam pengawasan program asuransi kesehatan pemerintah seperti Medicare dan Medicaid, demikian dikutip dari Wikipedia. Yang menarik ialah dikatakan juga bahwa UnitedHealthcare mengalami pertumbuhan pesat dan kenaikan laba dalam kepemimpinannya selama 3 tahun belakangan. Tak heran sebab selama kepemimpinannya, UnitedHealthcare mencetak angka penolakan klaim yang tinggi.
Fakta terakhir ini membuat sebagian besar masyarakat AS yang menggunakan asuransi merasa geram sebab sistem asuransi kesehatan AS memang ternyata lebih mengutamakan keuntungan korporasi daripada melayani kemanusiaan. Yang membuat geram ialah adanya sebagian warga AS yang sampai terjebak utang demi membayar tagihan kesehatan dan secara umum angka harapan hidup AS memendek namun biaya asurasni kesehatan justru makin mahal dan tak terjangkau. Dilansir dari cnn.com, warga AS membayar asuransi kesehatan lebih mahal dari warga negara-negara lain. Itupun tidak mencakup semua warganya dan tingkat harapan hidup AS makin pendek akibat banyak faktor seperti kematian akibat senpi, bunuh diri dan overdosis obat-obatan.
Di akhir hidupnya, Thompson ditembak hingga mati di New York Hilton Midtown hotel pada 4 Desember 2024 saat akan menghadiri konferensi investor. Meski sebagian mengatakan Thompson adalah pemimpin dan pribadi yang baik, tetapi di mata jutaan warga AS pengguna asuransinya, Thompson sebagai CEO telah memicu penderitaan bagi banyak orang dan kematian warga. Menurut laporan The Daily Beast, tak sedikit orang AS yang menyatakan bersyukur dengan matinya Thompson.
Dalam perkembangan penyelidikan kasus ini, muncul nama seorang pemuda yang kemudian menjadi tersangka pelaku pembunuhan Thompson. Ia adalah Luigi Mangione, seorang pemuda berumur 26 tahun dengan latar belakang keluarga kaya imigran Italia yang terpandang di Kota Baltimore dan pendidikan yang mentereng di kampus top AS (sebuah universitas level Ivy League). Tak cuma itu ia dikatakan sebagai pemuda dengan rekam jejak bersih dan sangat cerdas sebab ia punya prestasi akademik yang di atas rata-rata. Bahkan sepupu Luigi adalah anggota legislatif asal Partai Republik bernama Nino Mangione. Jadi  Luigi bukan pemuda pengangguran dan miskin. Ia punya privilege.
Banyak warga AS mendukung tindakan Luigi Mangione (jika ia terbukti melakukannya) terhadap Thompson dengan beragam alasan. Salah satu penyebab utamanya ialah karena adanya kekesalan yang sudah berakumulasi sedemikian besar dalam benak warga AS terhadap sistem asuransi kesehatan AS yang jauh dari kata "berkeadilan". Warga AS sering mengeluhkan tingginya biaya asuransi, penolakan klaim asuransi yang mereka ajukan, dan rasa ketidakberdayaan saat berhadapan dengan pihak penyedia jasa asuransi di AS. Tindakan Mangione ini dianggap sebagai simbol perlawanan terkuat yang pernah ada bagi masyarakat AS yang sangat frustrasi dengan sistem asuransi kesehatan mereka yang bobrok.
Ditambah dengan kecerdasan yang di atas rata-rata, empati yang dimilikinya (yang bisa dilihat dari isi manifesto atau catatan pribadinya mengenai alasan ia menembak Thompson), tampang rupawan khas Mediterania dan bodi atletis sebagaimana terlihat di foto-fotonya di media sosial, Mangione dianggap sebagai sosok Robin Hood modern Amerika yang dengan beraninya menentang tindakan semena-mena korporasi asuransi terhadap para rakyat. Sebagian orang mengatakan bahwa meski demikian tetap saja apa yang dilakukan Mangione itu adalah kejahatan dan tak semestinya dilakukan.
Meski banyak yang menganggapnya sebagai seorang Robin Hood di era modern ini, tapi menurut saya pengumpaan itu kurang tepat sebab perbuatannya itu bagaimanapun juga tidak secara langsung memberikan manfaat bagi warga AS yang merasa dirugikan oleh sistem asuransi kesehatan. Padahal Robin Hood adalah sosok perampok yang merebut harta benda orang kaya dan bangsawan kala itu untuk kemudian dibagikan ke rakyat jelata yang membutuhkan. Mangione juga berasal dari keluarga kaya sehingga ia berbeda dari Robin Hood yang hidup dalam kondisi jauh dari berkelimpahan.
Meskipun apa yang dilakukan Brian Thompson bukan juga sebuah hal yang patut diapresiasi, kekerasan bersenjata yang dilakukan Mangione juga bisa menimbulkan kekerasan lainnya yang membuat kekacauan dalam masyarakat.
Namun, terlepas dari perdebatan benar tidaknya perbuatan keduanya, sudah seharusnya insiden penembakan Brian Thompson ini menjadi pemicu agar kalangan birokrat, korporat dan pemegang modal tak cuma memikirkan keuntungan diri sendiri di masa-masa sulit saat ini.
Hal serupa juga idealnya didengarkan oleh para elit baik di pemerintahan dan ekonomi di Indonesia karena represi terhadap kelas bawah pasti akan memicu konflik secara langsung atau tidak langsung. (*/)