Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenalkan Kucing Sejak Dini Bisa Tekan Risiko Alergi dan Asma Anak Anda

16 Desember 2024   11:50 Diperbarui: 16 Desember 2024   11:50 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kehadiran kucing di sekitar anak bisa menurunkan risiko asma dan alergi. (Sumber foto: Freepik)

Kucing adalah salah satu jenis hewan peliharaan paling populer di negara kita Indonesia. Menurut survei oleh Rakuten yang dikutip goodstats.id, kucing berada di peringkat pertama untuk jenis hewan peliharaan di Indonesia pada tahun 2022, menyusul ikan, burung, dan anjing. Tak tanggung-tanggung, di tahun 2024 para pemilik kucing rela menyisihkan uang rata-rata Rp1,41 juta per bulan untuk anabul mereka demikian ungkap hasil survei Intage yang dikutip oleh goodstats.id. Tak heran jika kucing bagi sebagian orang bisa menggantikan kehadiran seorang anak atau bayi.

Namun, bagaimana jika Anda sangat menyukai kucing dan kini sedang mengandung jabang bayi? Haruskah menyingkirkan hewan kesayangan selama kehamilan atau selama bayi Anda bertumbuh kembang di rumah?

Kabar baik bagi Anda yang menyukai kucing sebagai hewan peliharaan dan akan atau sudah memiliki bayi atau anak balita. Jika Anda memiliki kucing, Anda tidak perlu menyingkirkan kucing itu karena kehadiran kucing kesayangan Anda justru bisa menyehatkan si buah hati, dengan catatan si kucing ini sudah divaksinasi dan tidak membawa penyakit menular seperti rabies.

Mengenalkan kucing pada bayi dan anak balita membantu mereka menurunkan risiko menderita asma dan alergi di kemudian hari, demikian ungkap sebuah temuan dari studi tahun 2008 yang dipublikasikan oleh Columbia University's Mailman School of Public Health. Bahkan menghindarkan anak dari paparan kucing justru tidak disarankan jika kita ingin bayi/ anak memiliki daya tahan lebih baik dari asma dan alergi.

Penelitian ini dimulai tahun 1998 dan memfokuskan pada efek kesehatan paparan polutan udara, pestisida dan bahan pemicu alergi terhadap kesehatan ibu dan bayi.

Lebih lanjut, dinyatakan bahwa jika ada kucing di sekitar rumah dan bayi/ anak terpapar dengan kucing tersebut, anak/ bayi akan mendapatkan efek perlindungan dari asma dan alergi begitu ia menginjak umur lima tahun.

Lalu bagaimana jika si anak sudah terlanjur terdeteksi memiliki alergi atau asma? Solusinya menurut Matthew Perzanowski, PhD (asisten pengajar Environmental Health Sciences di Mailman School of Public Health) selaku peneliti dalam studi ini adalah memindahkan rumah kucing itu ke tempat lain. 

Nah, bagaimana? Makin sayang kan dengan kucing Anda sekarang? (*/)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun