Belakangan banyak anak Gen Z yang gemar merawat kulit. Tak peduli pria atau wanita, kebiasaan merawat kulit terutama muka menjadi sebuah kewajiban karena dunia kerja saat ini memang menuntut orang untuk terlihat rupawan.Â
Dan Gen Z sadar dengan adanya beauty privilege atau perlakuan  istimewa yang diberikan masyarakat pada orang-orang berpenampilan glowing, tampan, cantik.Â
Jika Anda tampan atau cantik, sekalipun Anda melakukan tindak kriminal sekalipun, masyarakat akan cenderung lebih memaafkan. Ini fakta pahit dalam masyarakat modern yang menuhankan tampilan luar/ fisik manusia.
Fenomena Insomnia Global
Sayangnya, kesadaran untuk merawat kesehatan kulit pada anak-anak muda maupun orang dewasa millennial ini tak diiringi dengan pemeliharaan jam tidur yang sehat dan memadai. Banyak orang zaman sekarang mengabaikan pentingnya menjaga pola tidur karena berbagai alasan.Â
Anak-anak remaja kurang tidur dengan alasan harus mengerjakan tugas hingga dini hari, kalaupun tidak mengerjakan tugas, mereka menghabiskan waktu malam untuk main game online atau menonton drama korea atau sekadar scrolling media sosial hingga jenuh.Â
Sementara itu, orang dewasa yang sudah bekerja beralasan harus lembur menyelesaikan pekerjaan yang sangat penting dekat tenggat waktu atau tak bisa tidur karena begitu tertekan akibat lingkungan kerja yang tak sehat atau atasan yang sangat menekan batin. Cerita-cerita seperti sangat mudah ditemui di lingkaran pergaulan kita. Bahkan bisa jadi kita sendiri yang mengalaminya.
Picu Masalah Kulit dan Berat Badan
Kebiasaan kurang tidur yang saat ini ditemui di mana-mana ini memiliki efek buruk terhadap kulit, demikian ungkap sebuah studi ilmiah tahun 2013, tak peduli sebanyak apapun produk perawatan anti penuaan yang kita balurkan, tuangkan, dan oleskan ke kulit ini.
Temuan ini dikemukakan oleh tim dari University Hospitals Case Medical Center. Laporan studi mereka berjudul "Sleep deprivation linked to aging skin" (kurang tidur dikaitkan dengan penuaan kulit) dan dipublikasikan di laman ScienceDaily tanggal 23 Juli 2013 lampau. Inilah penelitian pertama yang membuktikan hubungan antara kualitas tidur dan kesehatan kulit.
Peneliti menemukan bahwa para wanita dalam penelitian yang kurang tidur menunjukkan tanda-tanda penuaan kulit lebih cepat. Kulit mereka juga lebih sulit pulih setelah terkena sinar matahari seharian.
Dr. Elma Baron, pemimpin ilmuwan dalam penelitian ini, mengatakan bahwa kurang tidur sudah menjadi masalah di seluruh dunia. Kita sudah tahu bahwa kurang tidur bisa menyebabkan obesitas, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya. Sekarang, kita juga tahu bahwa kurang tidur bisa mempengaruhi kulit kita.