Studi ini mendukung hipotesis tentang hubungan antara fitur wajah dan kualitas fisik. Namun, peneliti memperingatkan bahwa temuan ini tidak boleh diinterpretasikan secara berlebihan atau digeneralisasi. Daya tarik wajah hanyalah salah satu dari banyak faktor yang terkait dengan performa atletik, dan faktor-faktor lain seperti keterampilan, daya tahan, dan ketekunan juga diperlukan untuk menjadi atlet yang baik.
Namun demikian, tetap harus dipahami bahwa ada keterbatasan penelitian. Misalnya sampel peserta yang terbatas pada orang muda dan penggunaan gambar statis yang hanya menampilkan wajah. Dalam kondisi alami, persepsi daya tarik didasarkan pada berbagai detail yang lebih luas.
Penelitian ini memberikan wawasan menarik tentang hubungan antara penampilan fisik dan kemampuan atletik, serta bagaimana persepsi daya tarik dapat bervariasi tergantung pada jenis olahraga dan jenis kelamin atlet. Namun, penting untuk diingat bahwa daya tarik wajah dan kinerja atletik adalah topik yang kompleks dan subjektif, dan hasil penelitian ini mungkin hanya berlaku untuk kelompok budaya tertentu. (*/)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H