Indeks tersebut juga dapat dipakai orang untuk melacak riwayat pasar di kota tertentu serta mengetahui celah peluang untuk berinvestasi yang belum banyak diketahui orang awam.
Indeks BH&J mengkaji kondisi pasar properti di 23 kota besar di Amerika Serikat dan dapat menunjukkan gambaran perubahan properti hunian baik secara nasional maupun di sejumlah wilayah metropolitan.
Sebagai contoh, Indeks BH&J bisa menunjukkan bahwa hingga akhir kuartal keempat 2014, Amerika Serikat secara keseluruhan dan tujuh kota (Atlanta, Boston, Chicago, Cincinnati, Cleveland, Detroit dan New York City) berada dalam wilayah pembelian yang kuat, dengan skor yang secara historis mendukung akumulasi kekayaan melalui kepemilikan rumah.
Delapan kota (Kansas City, Los Angeles, Milwaukee, Minneapolis, Philadelphia, San Diego, Seattle dan St. Louis) sedikit masuk wilayah pembelian.
Lima kota (Honolulu, Miami, Pittsburgh, Portland dan San Francisco) berada di atau mendekati titik kesamaan antara kepemilikan dan penyewaan.
Di sini, selisih antara pembayaran sewa bulanan dan pembayaran kepemilikan tampaknya berada di titik di mana kepemilikan maupun penyewaan secara statistik tidak diutamakan.
Tiga kota (Dallas, Denver dan Houston) jelas berada di wilayah penyewaan, dengan harga properti yang jelas melampaui sewa.
Menariknya, Indeks BH&J dapat membantu menunjukkan kota-kota yang lebih ramah bagi para penyewa properti.
Indeks melakukan perbandingan antara individu yang membeli rumah dan individu yang menyewa rumah berkualitas serupa dan menginvestasikan kembali semua uang yang seharusnya diinvestasikan untuk kepemilikan rumah.
Kolaborator Johnson dalam penelitian independen ini adalah Eli Beracha, Ph.D., asisten profesor di T&S Hollo School of Real Estate di FIU, dan William G. Hardin III, Ph.D., direktur T&S Hollo School of Real Estate di College of Business FIU. Â
Hasil indeks distandarisasi antara 1 dan -1, dengan skor negatif mendukung kepemilikan dan skor positif mendukung penyewaan.