Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mindful Eating, Cara Menerapkan, dan Tantangannya dalam Keseharian

5 Februari 2024   14:26 Diperbarui: 6 Februari 2024   10:48 3548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makan dengan penuh kesadaran alias mindful eating tidak cuma soal makan perlahan-lahan. (Foto: Pexels.com)

Pernahkah Anda bekerja di kantor tapi pikiran ingin berlibur di pantai? Atau sedang menyantap ayam goreng tetapi pikiran ingin ikan bakar? Itu artinya tidak ada kesatuan dan fokus yang sama antara badan dan pikiran, sesuatu yang bertentangan dengan mindfulness.

Kaitan Mindfulness, Yoga, dan Mindful Eating

Orang salah kaprah jika menganggap mindfulness cukup dipraktikkan di atas meja makan.

Hasil sebuah studi yang dipublikasikan di JAMA Network Open menyatakan bahwa mempraktikkan mindfulness dalam keseharian membantu membuat pilihan yang lebih bijak dan lebih sehat saat makan.

Ilmuwan di Mindfulness Center Brown University yang terlibat dalam peneltiian ilmiah tersebut menyatakan bahwa mereka yang menderita hipertensi mampu meningkatkan kskor kesehatan jantung mereka dan bisa 'setia' dengan diet yang mendukung kesehatan jantung dengan mengikuti program mindfulness selama 8 pekan. Hasilnya di akhir studi, tekanan darah mereka menurun signifikan.

Seperti apa bentuk program mindfulness dalam studi ilmiah ini? 

Menurut keterangan, program itu mencakup meditasi, latihan postur yoga, self awareness, pengendalian konsentrasi pikiran dan regulasi atau pengaturan emosi. Semua ini dilakukan 45 menit 6 hari dalam seminggu dan berlangsung selama 8 pekan.

Makanan yang dimaksud pro kesehatan jantung ialah buah segar, sayur segar, biji-bijian utuh, produk susu rendah lemak.

Dalam pengalaman saya sendiri, memang dengan memulai latihan yoga perlahan saya juga memperhatikan asupan yang masuk ke tubuh sebab makanan mempengaruhi sensasi di badan saat latihan.

Misalnya, jika saya terlalu banyak mengonsumsi karbo, santan, minyak, dan protein hewani sehingga pencernaan terbebani, saat latihan yoga, badan akan terasa lebih berat dan lemah. 

Mungkin karena makanan hewani ditambah minyak dan lemak dalam porsi melebihi batas tubuh memerlukan lebih banyak waktu untuk dicerna badan. Lain dari bahan makanan nabati yang lebih mudah dicerna.

Karena seperti kita tahu, banyak pose yoga yang mengharuskan memutar perut ke berbagai arah sehingga jika pilihan makanan kita kurang bijak, boleh percaya atau tidak kualitas latihan yoga juga akan terpengaruh secara signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun