MEMBANDINGKAN China dan Taiwan seperti membandingkan raksasa dan manusia biasa. Seperti kisah legendaris Goliath dan David.
Dalam banyak aspek, China sangatlah unggul dan hebat. Ia perekonomian kedua terbesar di dunia. Dan tak tertutup kemungkinan bakal menjadi yang nomor wahid. Soal militer, China juga bukan negara abal-abal.Â
Xi Jin Ping sangat 'all out' soal pertahanan negara. Anggaran militer China tahun 2022 saja 230 miliar dollar AS.
Bandingkan dengan Taiwan yang ekonominya di peringkat 18 secara internasional dan anggaran militer negara pimpinan Tsai Ing Wen di tahun ini cuma 2,3 miliar dollar AS.
Meski jauh lebih kecil, Taiwan bukannya sebuah entitas yang tidak bisa memengaruhi China.
Menurut Steve Tsang dalam buku yang ia sunting Taiwan's Impact on China: Why Soft Power Matters More than Economic or Political Inputs terbitan Palgrave MacMillan tahun 2017, Taiwan juga menancapkan pengaruhnya terhadap China melalui 'senjata tak kasat' matanya: soft power.
Salah satu contoh soft power milik Taiwan yang dimaksud ini adalah aktivitas ekspor SDM unggul mereka (pakar-pakar, orang-orang berbakat dan cerdas) ke China sejak dekade 1990-an.Â
Bahkan dikatakan bahwa Taiwan menghubungkan basis industri China ke jaringan global melalui jejaring bisnis yang dikembangkan dengan susah payah oleh para pengusaha Taiwan pasca perang.
Taiwan dengan demikian memberikan sumbangsih dan pengaruh pada perkembangan ekonomi dan modernisasi China.Â