Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Begini Cara Berdayakan Keluarga sebagai Guru bagi Anak-anak Berkebutuhan Khusus

23 Juli 2022   06:59 Diperbarui: 30 Juli 2022   18:00 1267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi balita bermain dengan orangtua. (sumber: SHUTTERSTOCK/Rawpixel.com via kompas.com) 

Karena jika Bima diasup dengan makanan bergluten dan tinggi gula serta lemak, kecenderungan hiperaktifnya bakal makin menjadi-jadi.

Tak cuma kedua ortunya, Bima juga memiliki saudara kandung yang peduli dengan dirinya. Dan yang terpenting saudaranya ini memperlakukannya juga dengan baik dan penuh pengertian, memahami bahwa kakaknya memiliki kondisi 'khusus' yang perlu dihadapi secara lebih sabar.

Dari kedua kasus yang saya temui sendiri ini, saya mengamati adanya peran yang sangat penting dari keluarga yakni kedua orang tua dan saudara kandung si anak berkebutuhan khusus.

Dan kalau mau dirunut ke sains, memang ada penelitian yang menjelaskan bahwa sebenarnya keluarga bisa memainkan peran guru bagi si anak berkebutuhan khusus.

Anak-anak berkebutuhan khusus butuh keluarga suportif. (Foto: Wikimedia Commons)
Anak-anak berkebutuhan khusus butuh keluarga suportif. (Foto: Wikimedia Commons)

Dengan kata lain, keluarga bisa berperan aktif dan tidak cuma mengandalkan peran guru di luar lingkungan keluarga mereka yang mungkin cuma bisa bertemu si anak lebih jarang.

Dimuat dalam jurnal Communication Disorders Quarterly and Infants & Young Children, penelitian oleh tim riset Michigan State University menemukan bahwa pelatihan daring bisa meningkatkan komunikasi dalam keluarga dengan anak-anak berkebutuhan khusus yang biasanya punya tantangan kompleks dalam keterampilan berkomunikasi.

Peneliti menyatakan bahwa pelatihan daring seperti itu bisa digunakan untuk semua orang yang tinggal dan hidup bersama anak-anak berkebutuhan khusus dengan kemampuan berkomunikasi terbatas.

Dengan mengikuti pelatihan daring, para orang tua dan saudara kandung anak-anak berkebutuhan khusus lebih diberdayakan karena bisa belajar untuk membimbing anggota keluarga mereka yang berkebutuhan khusus. 

Mereka tak perlu selalu menunggu seorang tenaga profesional atau pakar untuk datang dan mengajari si anak setiap hari.

Dalam penelitian ini, keluarga para anak-anak berkebutuhan khusus usia 2-6 tahun (dengan kondisi cerebral palsy dan Down syndrome) dilatih untuk membimbing dan melatih anak-anak tadi agar kemampuan komunikasi mereka lebih berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun