Sebelumnya saya sudah menuliskan separuh kiat hidup sehat di bagian pertama.
Berikut adalah bagian kedua.
Temukan Renjana (Passion)
Bagi mereka yang ingin hidup lebih sehat secara holistik, memiliki renjana sangatlah penting. Kenapa? Alasannya ialah saat seorang manusia memiliki renjana, maka ia menjalani hidup sebagai sebuah proses perjalanan pengembangan diri. Tidak cuma menjalani keseharian yang hambar, hampa dan tanpa kesan.Â
Dengan memiliki renjana dalam benak kita, kita cenderung untuk kesabaran dan kegigihan. Ini berbeda dari mereka yang cuma menjalani sesuatu dengan antusiasme yang membuncah di awal namun setelah dalam perjalanan ada tantangan yang makin berat mereka memutuskan berhenti. Dalam kasus mereka yang memiliki renjana, mereka menikmati perjalanan tersebut.Â
Jatuh bangun, gagal berhasil, belok kanan dan kiri, tidak ada yang dihindari. Justru diambil pelajarannya untuk bisa terus maju ke depan. Ini juga berlaku dalam hal menulis dan lainnya. Konon, seorang penulis profesional adalah penulis amatir yang tidak berhenti menulis. Jadi, teruslah menulis jika itu memang renjana Anda!
Miliki Tujuan Hidup
Bukan hal yang mudah untuk menemukan tujuan hidup, harus diakui. Dan bagi sebagian orang terutama di masa ekonomi lesu, rasanya konyol untuk menanyakan tujuan hidup tatkala urusan perut masih mendominasi pikiran. Padahal, memiliki tujuan hidup sama pentingnya dengan makan nasi demi bertahan hidup setiap hari.Â
Dalam hal spiritual ini, memeluk agama atau kepercayaan tertentu sangatlah vital bagi seseorang. Sebuah studi ilmiah dari JAMA Network Open menemukan bahwa orang-orang yang tidak memiliki tujuan hidup yang jelas memiliki peluang untuk meninggal dua kali lebih tinggi selama masa pelaksanaan studi tersebut.Â
Tujuan hidup ini bisa kita temukan dalam ajaran agama/ kepercayaan: misalnya untuk menyembah Tuhan YME, untuk menyebarkan kebajikan, untuk meringankan penderitaan sesama, dan lain sebagainya.Â
Bagaimana dengan para penganut agnostik? Tanpa agama pun, manusia sejatinya masih bisa menemukan tujuan hidup mereka dengan menemukan perasaan keterkaitan diri dengan alam semesta ini. Intinya, mereka harus mampu membangun sebuah 'kepercayaan' dalam diri bahwa mereka hanyalah satu elemen dalam alam yang maha besar ini.Â
Caranya mudah: yakni dengan menikmati setiap gejala dan fenomena alam, misalnya berjalan kaki dalam hutan, menikmati setiap detik saat matahari terbit atau tenggelam, menciptakan sebuah karya seni dengan tangan, dan sebagainya.