Hari ini saya pergi ke dokter gigi lagi setelah sekian lama absen.
Dengan kebiasaan menyikat gigi setiap hari dua kali, terbukti kebersihannya memang terjaga. Gigi geligi saya juga terhindar dari lubang dan sakit gigi yang sangat menyiksa.
Dan kali ini saya sengaja mencoba sebuah prosedur bernama "scaling and polishing".
Sebelumnya saya memang hanya ke dokter gigi cuma untuk cabut gigi, dan itu sudah lama sekali saat usia anak-anak. Namun, sekarang saya ingin lebih intensif lagi merawat gigi karena ternyata kesehatan gigi tak cuma berkaitan dengan pencernaan. Dampak kesehatan gigi lebih jauh daripada itu.
Prosedur "scaling and polishing" ini sebenarnya mirip penyikatan gigi tetapi jauh lebih efektif karena dokter gigi profesional yang melakukannya dengan menggunakan alat yang tak tersedia secara luas. Dan karena membersihkan gigi hanya dengan sikat gigi dan pasta gigi serta benang gigi (dental floss) belum cukup untuk kebersihan gigi yang paripurna.
Secara rutin tiap 6 bulan sekali setidaknya kita mesti melakukan prosedur ini agar gigi terhindar dari penumpukan plak yang membandel dan bisa memicu lubang dan masalh gigi lainnya.
![Kesehatan gigi dan gusi bisa menjadi satu indikator risiko serangan jantung dan stroke. (Foto: Wikimedia Commons)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/05/23/06-10-06smile-5ce655f96b07c57a085b66e5-5ce65c5b733c43765f4894b3.jpg?t=o&v=770)
Di foto rontgen panoramic gigi ini, akan terlihat potensi gigi berlubang sehingga dokter gigi bisa cepat mencegahnya dan merekomendasikan pada pasien tentang cara untuk menjaga giginya dari gangguan karies dan sebagainya.
Begitu saya duduk di kursi pasien, saya disuruh membuka mulut dan dokter menggunakan alat-alatnya untuk menggerus lapisan plak dan tartar di permukaan gigi saya tanpa kecuali. Saya tetap bisa tenang karena kebetulan saya tidak begitu takut dengan kisah mengerikan dokter gigi.
Bagi saya, dokter adalah penyelamat meskipun mereka membuat saya sakit sebentar. Asal sakit yang sebentar ini bisa menghilangkan sakit yang lebih lama dan parah, kenapa tidak?
"Mungkin rasanya bakal agak ngilu ya, tapi tidak bakal lama kok," ucap dokter gigi saya. Dan ia memang benar.