Anda sering makan menjelang tidur?
Mereka yang berberat badan rendah biasanya disarankan oleh orang-orang sekitar mereka untuk tidur dalam kondisi kenyang. Pokoknya segala cara ditempuh  agar bisa lebih gemuk karena tubuh kurus dianggap sebagai momok.
Sementara itu, mereka yang sudah berberat badan lebih lebih sering harus menahan nafsu makan di malam hari karena tak ingin angka di timbangan terus melonjak. Hanya saja karena sudah terbiasa makan malam dalam jumlah besar dan di waktu yang cukup larut dengan dalih tidak bisa tidur jika perut kosong, akhirnya tetap saja makan banyak di malam hari saat hendak tidur.
Hati-hati jika itu sudah menjadi kebiasaan. Makan menjelang tidur ternyata tidak cuma berdampak pada berat badan.Â
Diketahui dari temuan studi ilmiah bahwa waktu kita makan dan risiko kanker memiliki kaitan!
Menurut studi yang temuannya dipublikasikan di International Journal of Cancer ini, waktu makan yang terlalu larut dan dekat dengan waktu tidur berkaitan dengan risiko mengidap kanker payudara dan prostat yang makin tinggi pula. Hal ini dikarenakan faktor gaya hidup dan kebiasaan waktu makan mempengaruhi irama sirkadian dan risiko kanker seseorang.Â
Yang menarik dalam temuan itu adalah orang-orang yang memiliki kebiasaan beraktivitas dari pagi sampai petang (saat matahari bersinar) memiliki risiko kanker yang relatif lebih rendah. Â
Ilmuwan menyatakan belum ada penjelasan yang lebih lanjut untuk temuan tadi. Hanya saja, memang ada indikasi bahwa waktu seseorang tidur (apakah itu sesuai dengan irama sirkadian atau tidak, yakni tidur saat malam - bukannya begadang) mempengaruhi kapasitas seseorang dalam mencerna makanan yang masuk.
Dalam sebuah studi lain, terbukti memang waktu kita bersantap memiliki implikasi yang besar terhadap kemampuan metabolisme tubuh dan kesehatan secara umum.Â
Lalu bagaimana jika Anda masih ingin makan malam? Cobalah beri jarak antara waktu makan malam dan waktu tidur. Jika Anda tidur pukul 11 malam itu artinya setidaknya pukul 7-8 malam Anda sudah makan malam.Â