Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bagaimana Menganggur Bisa Mengubah Kepribadian Anda?

17 Maret 2019   16:22 Diperbarui: 17 Maret 2019   16:36 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sebuah studi mengklaim bahwa ada keterkaitan antara masa menunggu datangnya pekerjaan baru dengan perubahan nyata dalam kepribadian seseorang. Perubahan-perubahan ini mungkin menjadi hampir permanen. Demikian ungkap laman upi.com.

Diketahui oleh khalayak umum bahwa masa menganggur bisa memberikan konsekuensi psikologis yang negatif. Tidak hanya status kerja yang kerap berkenaan dengan kepercayaan diri seseorang, tetapi juga jaminannya untuk tetap jauh dari risiko kemiskinan. Namun, bagaimana menganggur bisa mempengaruhi jiwa seseorang dalam jangka panjang?

Para ilmuwan sosial di Inggris Raya baru-baru ini menemukan bahwa hasil uji kepribadian dari hampir 7000 warga dewasa Inggris sebelum dan sesudah menjalani masa menganggur dalam periode yang bervariasi.

Temuannya adalah bahwa mereka yang menghabiskan beberapa tahun menganggur karena gagal menemukan pekerjaan yang sesuai cenderung untuk menunjukkan tingkat "kepribadian yang menyenangkan" selama dua tahun pertama mereka masuk kerja.

Sifat yang menyenangkan ini menjadi salah satu sifat kepribadian paling penting yang diidentifikasi oleh model faktor lima psikologi - bersamaan dengan keterbukaan, keandalan, sifat ekstrovert dan neurotisisme.

Pengujian menunjukkan setelah adanya kenaikan sifat menyenangkan selama 2 tahun pertama tadi, tingkatannya akan menurun terus. Derajatnya dalam jangka panjang akan secara konsisten menurun bagi mereka yang menganggur daripada mereka yang memiliki pekerjaan. Di sisi lain, sifat menyenangkan bagi penganggur wanita menurun dengan setiap tahunnya menunggu pekerjaan.

"Di awal masa menganggur, mungkin akan ada insentif bagi mereka yang berperilaku dan berkarakter menyenangkan dalam upaya untuk mempertahankan pekerjaan lain atau meraih simpati mereka yang ada di sekitarnya," ujar para peneliti dalam sebuah makalah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Applied Psychology.

"Namun, dalam beberapa tahun kemudian saat situasi menjadi endemik, insentif seperti itu bisa melemah," tulis mereka.

Para pria yang menghabiskan masa menganggur lebih lama juga menunjukkan tingkat keterbukaan dan nurani yang menurun.

Menurut psikolog University of Stirling Skotlandia Christopher J. Boyce, hasil-hasil ini mempertanyakan keabsahan pemikiran bahwa kepribadian itu 'permanen' dan menunjukkan bahwa efek-efek faktor eksternal seperti pengangguran bisa berdampak besar pada kepribadian dasar seseorang. "Hal ni menunjukkan bahwa menganggur memiliki implikasi psikologis yang lebih luas daripada yang dikira sebelumnya."

"Maka dari itu, kebijakan publik memiliki peran penting dalam mencegah perubahan kepribadian yang lebih negatif dalam masyarakat melalui penurunan tingkat pengangguran dan memberikan dukungan yang lebih baik pada para pengangguran," ujar Boyce.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun