Frasa ‘Bikin Rame’ dalam konteks Jawa, kurang lebih bisa diartikan sebagai kesiapan atau ancaman untuk berperang dan kesiapan untuk bertempur. Kata- kata ini bisanya muncul setelah diplomasi atau negoisasi tidak menghasilkan kesepakatan atau kesamananakan dalam sebuah konflik. Ketika dikatakan oleh seseorang, frase ‘Bikin Rame’ juga menunjukan akan kesiapan dan keberanian seseorang untuk bertempur.
Dalam debat capres semalam yang mengambil tema ketahanan nasional dan politik luar negeri, tanpa ada mimik ragu, calon Presiden Joko Widodo mengatakan akan melakukan tindakan yang tegas jika kedaulatan RI diancam negara lain, walaupun sejengkal tanah. Walaupun dalam debat tersebut Capres Jokowi tetap akan mengedepankan diplomasi, namun terkait kedaulatan, menurut Jokowi, ketika kelak menjadi presiden akan siap kapanpun untuk bertindak bila kedaulatan negara terancam oleh negara lain.
Kata- kata ‘Bikin Rame’ atau kata- kata siap berperang untuk menjaga kedaulatan bangsa justru dalam debat semalam tidak muncul dari Prabowo yang nota bene adalah kandidat capres yang berasal dari kalangan militer. Entah sudah bosan dengan perang, atau lupa untuk mengatakan, yang pasti sikap tegas dan berani untuk berperang tidak muncul dari diri Prabowo.
Justru, kata- kata yang dalam budaya Jawa tersebut menunjukan akan keperwiraan seseorang muncul dari sosok Jokowi yang notabene dianggap sebagai sosok yang “klamar- klemer’, tidak tegas dan tidak mempunyai sikap pemberani, karena alasan fisik dan latar belakang Jokowi yang tidak berasal dari militer.
Debat capres semalam tentu saja akan merubah image Jokowi selama ini terkait keberanian dan ketegasan. Juga merubah image bahwa pemimpin yang berasal dari sipil tidak akan setegas pemimpin yang berasal dari militer. Pemimpin sipil juga mempunyai karakter yang juga tidak kalah dengan pemimpin militer yang akrab dengan kekerasan, perang dan diidentikan dengan ketegasan.
Pemimpin bangsa ini seringkali dianggap sebagai pemimpin yang kurang berani dan tegas dalam menjaga kedaulatan bangsa atau ketika berkonflik dengan negara tetangga. Sehingga kadangkala sikap yang tidak secara vulgar tegas ditunjukan oleh pemimpin kita selama ini membuat TNI juga dicitrakan tidak berani, pengecut dll. Padahal TNI hanya akan bergerak atas dasar perintah panglima TNI (presiden).
Sikap dan kata- kata “Kita Bikin Rame” yang dilontarkan Jokowi semalam begitu menyentuh dan menunjukan ketegasan Jokowi. Perkataan Jokowi tersebut juga membuat masyarakat seakan mempunyai semangat akan karakter pemimpin baru yang diidam-idamkan. Pemimpin yang tegas dan berani mengambil resiko dan tidak rela bila bangsanya dilecehkan. Begitu menyentuh dan direspon nya kata- kata tersebut secara positif oleh masyarakat dibuktikan dengan kata- kata ‘Kita Bikin Rame” yang menjadi trending topik di media sosial dan menjadi salah satu kata yang popular di masyarakat sekarang ini.
Yang pasti, masyarakat mendambakan sosok pemimpin yang berani ketika sejengkal tanah bangsa ini di rebut atau diduduki oleh asing. Bukan pemimpin yang memble dan diam ketika kedualatan bangsa dan negara diobok- obok oleh asing. Dan pemimpin yang tegas yang diharapkan oleh masyarakat seperti Bung Karno dulu tersebut ada di dalam Jokowi. Sosok yang kerempeng, kurus, muka ndeso, tidak tegas namun ternyata memiliki sikap pemberani dan cenderung nekat. Sebagaimana kata- kata Jokowi dalam debat capres semalam: "Apapun akan saya lakukan jika kedaulatan kita diganggu, apa pun saya pertaruhkan”,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H