Mohon tunggu...
Ayis Nuzul
Ayis Nuzul Mohon Tunggu... -

Ayis adalah wanita yang lahir di Jombang, Jawa Timur. Saat ini tercatat sebagai mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Relasi Komunikasi Interpersonal dan Komunikasi

5 Juni 2014   18:39 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:12 6248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

A.Pengertian Komunikasi

Pengertian komunikasi berasal dari  bahasa Latin  yakni :  Communicare berarti  berpartisipasi atau  memberitahukan.  Sedangkan di dalam Ensiklopedi Administrasi,  arti kata komunikasi (communication) adalah :  Suatu proses penyampaian ide dari suatu sumber berita ke suatu tempat tujuan. Sedangkan pengertian komunikasi menurut  Phil Astrid Susanto, menuliskan kata komunikasi adalah :  Proses pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti.[1] Lain halnya pendapat dari seorang tokoh bernama Keith Davis, menuliskan bahwa komunikasi adalah :  Proses jalur informasi dan pengertian dari seseorang ke orang lain.[2]

Jadi pengertian komunikasi adalah :  Suatu tingkah laku atau perbuatan penyampaian lambang-lambang yang  mengandung arti dan makna dari satu individu ke individu lainnya atau dari satu organisasi ke organisasi lainnya yang menimbulkan reaksi.

Pengertian komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan pemindahan atau penyampaian berita atau informasi yang mengandung arti dan makna dari satu pihak kepada pihak lain dalam usaha untuk saling pengertian.

Dari beberapa pengertian komunikasi di atas, dapat disimpulkan bahwa :

·Komunikasi sebagai proses,  artinya komunikasi dilakukan melalui tahap-tahap tertentu yang harus dilalui.

·Unsur manusia, artinya ada dua pihak atau lebih yang melakukan komunikasi.  Yakni adanya pihak pengirim (komunikator) dan pihak menerima (komunikan).

·Unsur alat,  artinya bahwa dalam komunikasi menggunakan media, baik langsung  maupun tidak langsung.

·Unsur berita/informasi,  artinya berita berupa bahasa, simbol, tanda-tanda, yang  disampaikan.

Selain dapat mengetahui pengertian komunikasi, Anda juga perlu mengetahui  komponen-komponen yang terdapat di dalam komunikasi.  Adapun pengertian komponen itu sendiri sebagaimana tercantum di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah :  Unsur, yang berarti bagian yang berperan.  Jadi komponen komunikasi, diartikan :  Unsur atau bagian yang berperan dalam  proses komunikasi. Adapun komponen komunikasi tersebut adalah :

1.Komunikator/Communicator :  orang/alat penghubung, yakni : guru sedang memberikan materi

2.Encode :  menyajikan atau menulis dalam sandi, yakni : guru mempersiapkan materi pelajaran untuk siswa

3.Pesan/Message :  berita yang dapat disampaikan, yakni : isi materi pelajaran yang disampaikan oleh guru


  1. Komunikasi Interpersonal

Di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, hubungan interpersonal memainan peran penting dalam kehidupan masyarakat. Terutama jika hubungan interpersonal itu mampu memberikan dorongan tertentu. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antar individu maupun individu dengan sejumlah orang, baik dilakukan secara verbal, non verbal maupun vokal.

Menurut Joseph A. Devito dalam bukunya “Communicology an introduction to the study of communication” mengatakan :

Interpersonal communication as thesending of message by one person, and the recievening of message by another person, of small group of persons with some effect and some immediate feed-back”.[3]

Bila diperhatikan batasan komunikasi interpersonal dari Devito ini maka dapat dilihat adanya elemen-elemen sebagai berikut :

·Adanya pesan-pesan (sending of message)

·Adanya orang atau sekelompok kecil (of small group of persons, by one persons)

·Adanya penerima pesan-pesan (the recieving of message)

·Adanya efek (with some effect)

·Adanya umpan balik langsung seketika itu juga (immediate feed back)

Maka yang menjadi titik tekan adalah feedback yang langsung atau seketika itu pula, sehingga komunikasi itu termasuk face to face communication atau medieted communication , tapi bersifat personal.

Dibanding dengan komunikasi lainnya, seperti komunikasi kelompok dan komunikasi massa, komunikasi interpersonal dianggap oleh para ahli sebagai komunikasi yang paling efektif dalam upaya mengubah sikap, perilaku, dan pandangan seseorang.

Anggapan ini didasarkan pada kenyataan sebagai berikut[4] :

·Komunikasi berlangsung dua arah secara timbal balik

·Arus balik berlangsung seketika

·Kerangka acuan komunikasi dapat diketahui seketika

Tetapi menurut Elihu Katz[5] komunikasi ini mengalami kelemahan, yaitu karena adanya faktor :

a.Sumber-sumber informasi

Karena berlangsung dua arah, komunikasi dan pesannya dapat beraneka ragam, hingga kadang-kadang mengaburkan pesan utama. Tapi ini dapat dicegah dengan berusaha untuk mempertajam terhadap pesan utama dalam komunikasi.

b.Tekanan-tekanan sosial (social pressures)

Dikala komunikasi berlangsung, dua pihak merasa tidak bebas, rasa sosial yang akan mempengaruhi dirinya dalam membuat keputusan-keputusan, baik reward atau sebaliknya yang tidak disadari keduanya. Jadi keputusan yang mereka lakukan semata-mata karena konsekuensi sosial dan rasa tanggung jawabnya.

c.Sumber dukungan sosial (social sopport)

Lantaran dalam komunikasi ini antara komunikator dan komunikan sudah berinteraksi dan saling mempengaruhi sebagai dukungan rasa sosial, maka tekanan-tekanan itu bertambah muncul dari jiwanya.

C.Komunikasi interpersonal dalam perspektif sosiologi komunikasi

Menurut Soerjono Soekanto (Soekanto, 1992 : 471), sosiologi komunikasi merupakan kekhususan sosiologi dalam mempelajari interaksi sosial yaitu suatu hubungan atau komunikasi yang menimbulkan proses saling pengaruh mempengaruhi antara para individu, individu dengan kelompok maupun antar kelompok. Menurut soekanto, sosiologi komunikasi juga ada kaitannya dengan public speaking, yaitu bagaimana seseorang berbicara kepada publik.[6]

MenurutJalaludinRakhmat (1994), komunikasi interpersonaldipengaruhiolehbeberapahalyaitu :persepsi interpersonal, konsepdiri, atraksi interpersonal, danhubungan interpersonal.

1.Persepsi interpersonal

Persepsiadalahmemberikanmaknapada stimuli inderawi, ataumenafsirkaninformasiinderawi. Persepsi interpersonal adalah memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang berasal dari seseorang (komunikan), yang berupa pesan verbal dan nonverbal. Kecermatan dalam persepsi interpersonal akan berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi, seorang peserta komunikasi yang salah memberi makna terhadap pesan akan mengakibat kegagalan komunikasi.

2.Konsepdiri

Konsepdiriadalahpandangandanperasaankitatentangdirikita.Konsepdiri yang positif, ditandaidenganlimahal, yaitu:

a.Yakin akankemampuanmengatasimasalah.

b.Merasasetaradengan orang lain.

c.Menerimapujiantanpa rasa malu

d.Menyadaribahwasetiap orang mempunyaiberbagaiperasaan, keinginandanperilaku yang tidakseluruhnyadisetujuiolehmasyarakat.

e.Mampumemperbaikidirinyakarenaiasanggupmengungkapkanaspek-aspekkepribadian yang tidakdisenanginyadanberusahamengubah.[7]

3.Atraksi Interpersonal

Atraksi interpersonal adalahkesukaanpada orang lain, sikappositifdandayatarikseseorang. Komunikasi interpersonaldipengaruhiatraksi interpersonal dalamhal:

a.Penafsiranpesandanpenilaian.

Pendapat dan penilaian kita terhadap orang lain tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan rasional, kita juga makhluk emosional. Karena itu, ketika kita menyenangi seseorang, kita juga cenderung melihat segala hal yang berkaitan dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika membencinya, kita cenderung melihat karakteristiknya secara negatif.

b.Efektivitaskomunikasi.

Komunikasiinterpersonal dinyatakanefektifbilapertemuankomunikasimerupakanhal yang menyenangkanbagikomunikan. Bilakitaberkumpuldalamsatukelompok yang memilikikesamaandengankita, kitaakangembiradanterbuka. Bilaberkumpuldenganorang-orang yang kitabenciakanmembuatkitaresahdantidakenak. Kita akanmenutupdiridanmenghindarikomunikasi.

4.Hubungan Interpersonal

Hubungan interpersonal dapatdiartikansebagaihubunganantaraseseorangdengan orang lain. Hubungan interpersonal yang baikakanmenumbuhkanderajatketerbukaan orang untukmengungkapkandirinya, makincermatpersepsinyatentang orang lain danpersepsidirinya, sehinggamakinefektifkomunikasi yang berlangsungdi antarapesertakomunikasi. Miller (1976) dalamExplorations in Interpersonal Communication, menyatakanbahwa ”Memahami proses komunikasi interpersonal menuntuthubungansimbiosisantarakomunikasidanperkembanganrelasional, danpadagilirannya, perkembanganrelasionalmempengaruhisifatkomunikasiantarapihak-pihak yang terlibatdalamhubungantersebut.”

Lebih jauh, Jalaludin Rakhmat (1994) memberi catatan bahwa terdapat tiga faktor dalam komunikasi interpersonal yang menumbuhkan hubungan antar pribadi yang baik, yaitu: percaya, sikap suportif dan sikap terbuka.

D.Relasi Komunikasi Interpersonal dan Komunikasi

Komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi merupakan kegiatan yang sangat dominan dalam kehidupan sehari-hari. Namun tidaklah mudah memberikan definisi yang dapat diterima semua pihak. Sebagaimana layaknya konsep dalam ilmu sosial lainnya. Ternholm dan jensen (1995:26) mendefisikan komunikasi interpersonal sebagai komunikasi antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka. Sifat komunikasi ini adalah spontan dan informal, saling menerima feedback secara maksimal, participant bersifat fleksibel.

Sebagai makhluk sosial, manusia merupakan bagian dari sistem sosial masyarakat, yang saling berinteraksi antara satu dengan lainnya sebagai sesama anggota masyarakat.[8] Secara kodrafi, manusia hidup sebagai makhluk individu sekaligus sosial. Sebagai makhluk individu artinyabahwa setiap manusia pada hakikatnyamemiliki keunikan yang membedakan dengan orang lain. Setiap orang memiliki kedudukan dan peran yang berbeda, saling memiliki kelebihan dan kekurangan. Sebagai makhluk sosial, artinya bahwa secara kodrati sejak dilahirkan manusia tidak dapat hidup sendirian. Melainkan memerlukan pertolongan orang lain di limgkungannya. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup secara individu, melainkan selalu berkeinginan untuk tinggal bersama sekaligus menjalin hubungan dengan individu-individu lainnya dan saling memerlukan satu dengan yang lainnya.

Karakterstik kehidupan sosial mewajibkan setiap individu untuk membangun sebuah relasi dengan yang lain. Sehingga akan terjalin sebuah ikatan perasaan yang bersifat timbal balik dalam suatu pola hubunganyang dinamakan hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal dalam arti luas adalah interaksi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan hati pada kedua belah pihak.[9]

Hubungan interpersonal dapat dilakukan di berbagai event, misalnya pada perkumpulan olahraga, keagamaan, kesenian, dalam konferensi, seminar dan lain sebagainya. Bahkan di tempat umum, seperti pasar, stasiun, restoran, toko, kendaraan umum dan lian sebagainya. Sedangkan komunikasi interpersonal dalam arti sempit adalah interaksi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dalamsituasi kerja dan dalam situasi kekaryaan dengan tujuan untuk mengubah kegairahan dan kegiatan berkerja dengan semangat kerjasama yang produktif.

Hubungan antarpribadi dapat dijelaskan dengan mengidentifikasi karakteristik penting. Pertama hubungan antarpribadi berlangsung melalui beberapa tahap, mulai dari tahap interaksi awal sampai ke pemutusan. Kedua, hubungan antar pribadi berbeda-beda dalam hal keluasan dan kedalamannya.

Hubungan Terbina melalui beberapa tahap-tahap. De Vito menyebutkan terdapat lima tahap hubungan antara seseorang dengan orang lain. Kelima tahap ini adalah kontak, keterlibatan, keakraban, perusakan, dan pemutusan. Tahap-tahap ini menggambarkan hubungan seperti apa adanya, bukan mengevaluasi atau menguraikan bagaimana seharusnya hubungan itu berlangsung.[10] Pengertian masing-masing tahap sebagaimana telah disebutkan di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

1.Kontak

Pada tahap pertama kita membuat kontak. Ada beberapa macam persepsi alat indera. Seseorang dapat melihat, mendengar, dan membaui seseorang. Menurut beberapa peneliti, selama tahap inilah dalam sempat menit pertama interaksi awal seseorang dapat memutuskan apakah seseorang tersebut dapat melanjutkan hubungan ini atau tidak. Pada tahap inilah penampilan fisik itu penting, karena dimensi fisik paling terbuka untuk diamati secara mudah. Kualitas-kualitas lainnya seperti sikap bersahabat, kehangatan, keterbukaan juga terungkap pada tahap ini.

2.Keterlibatan

Tahap keterlibatan adalah tahap pengenalan lebih jauh, ketika seseorang mengikatkan dirinya untuk lebih mengenal orang lain dan juga mengungkapkan dirinya. Jika pada tahap ini merupakan tahap persahbatan misalanya, bisa dicontohkan dengan mungkin melakukan sesuatu hal yang menjai minat bersama. Seperti belajar bersama atau yang lainnya.

3.Keakraban

Pada tahap keakrabanseseorang mengikatkan dirinya lebih jauh pada orang lain. Tahap ini hanya disediakan untuk sedikit orang saja, kadang-kadang bisa dua, atau tiga empat orang saja. Karena jarang sekali misalanya dalam persabatan seseoarang mempunyai lebih dari empat sahabat akbrab. Kecuali, tentu daja dalam keluarga.

4.Dua tahap berikutnya merupakan turunan hubungan, ketika ikatan di antara dua belah pihak melemah. Pada tahap perusakan  seserang mulai merasa bahwa  sebuah hubungan tidaklah sepenting yang ia pikirkan sebelumnya. Hubungan semakin menjadi jauh. Makin sedikit efektifitas  waktu untuk bertemu atau walau hanya berbicara saja. Jika tahap ini berlanjut, maka selanjutnya akan memasuki tahap pemutusan.

5.Pemutusan

Tahap pemutusan adalah pemutusan ikatan yang mempertalikan kedua pihak. Jika bentuk ikatan itu adalah sebuah perkawinan , pemutusan hubungan dilambangkan dengan perceraian, walaupun pemutusan hubungan aktual dapat berupa perpisahan. Adakalanya terjadi perbedaan: kadang-kadang ketegangan, keresahan dan perdebatan.

[1] Phil Astrid Susanto, Komunikasi Teori dan Praktik, Bandung : Binacipta, 1974.

[2] Keith Davis, Human Relations at Work, New York, 1962.

[3] Joseph A. Devito, Communicologi : An Introduction to the of the study of communication, dalam Riyoto Pratikno “Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi”,hlm. 41

[4] Yoyon Mudjiono , Ilmu Komunikasi (Surabaya : Jaudar Press, 2012), h.74

[5] Astrid S.Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek (Bandung : Bina Cipta, 1974) h. 8

[6] Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi (Bandung : Kencana, 2006) h.31

[7] Rahmat Jalaludin, PsikologiKomunikasi (Bandung : RemajaRosyda Karya,1996) h.125

[8] Ibid, Hal. 27.

[9] Opcit, Hal. 28.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun