Di tengah gempuran rudal Israel yang terus memborbardir wilayah Gaza yang sudah membuat ribuan nyawa rakyat sipil Palestina melayang, hari ini justru negeri kita sedang bersuka cita menyambut sudah ke 69 kalinya menyandang kata ‘merdeka’. Satu kata yang begitu dirindukan oleh rakyat Palestina. Begitu patut bersyukurnya kita generasi masa kini yang hanya tinggal menjaga apa yang sudah diperjuangkan pahlawan-pahlawan kita. Tidak perlu merasakan kegetiran masa-masa penjajahan Belanda yang begitu lamanya, tidak perlu melihat langsung atau bahkan turut serta dalam pertumpahan darah yang terjadi dimana-mana. Singkatnya, kita hanya tinggal menikmati, meneruskan dan menjaga apa yang sudah ada saja.
Betapa menakutkannya apabila hari ini Indonesia masih belum merdeka, mungkin keadaannya tidak jauh berbeda dengan saudara kita yang berada di Palestina. Suara bom, roket, dentuman peluru yang mengudara sudah menjadi hal biasa. Bahkan melihat seorang ayah yang kehilangan anaknya, anak yang harus kehilangan ibunya, istri yang harus kehilangan suaminya, adik yang harus kehilangan kakaknya sudah seperti makanan sehari-hari-bagi mereka. Bahkan PBB yang merupakan badan perdamaian dunia pun belum bisa membantu perdamaian Israel-Palestina. Betapa haru dan bahagianya rakyat Indonesia ketika Presiden Soekarno menggaungkan teks proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945. Kita juga patut berbangga dan berterimakasih pada pahawan-pahlawan yang sudah mendaulatkan Indonesia sebagai negara merdeka. Semoga hal serupa juga segera digaungkan di negara saudara-saudara kita, Palestina.
Saat ini penjajah memang sudah pergi dan tidak datang lagi. Namun sayang pada kenyataanya negara kita memang belum sepenuhnya merdeka, masih banyak PR pemerintah yang tak kunjung selesai baik dalam masalah kemiskinan, pendidikan, kesehatan, kenaikan bahan pangan, kenaikan bahan bakar minyak serta masih banyak lagi masalah sosial lainnya terutama masalah pemberantasan korupsi baik dalam instansi negara paling rendah hingga instansi negara tertinggi yang kian menjamur di negeri ini.
Setelah melalui serangkaian proses pemilihan presiden yang telah dilaksanakan pada 9 Juli lalu, masih saja menyisakan perpecahan di antara dua kubu capres. Sidang gugatan pilpres di Mahkamah Konstitusi pun masih terus bergulir hingga saat ini. Semoga Mahkamah Kontitusi dapat bertindak seadil-adilnya tanpa ada interferensi dari pihak manapun sehingga masyarakat Indonesia merasa menang dalam arti yang sesungguhnya. Siapapun yang menjadi presiden Indonesia mendatang semoga bisa menyelesaikan PR pemerintah sebelumnya serta harapan- harapan rakyat lainnya menuju Indonesia yang lebih baik dalam masa kepemimpinan barunya.
Selamat ulang tahun Indonesia, Semoga lekas merdeka Palestina...
.