Mohon tunggu...
Ahmad Saepul Hidayat
Ahmad Saepul Hidayat Mohon Tunggu... -

Berbahagia dengan cinta dan kejujuran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anjuran untuk Menggapai Pendidikan yang Tinggi

30 Oktober 2012   22:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:12 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Landasan pertama: Surah At-Taubah ayat 122

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْا كَافَّةً فَلَوْلاَ نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوْا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوْا
قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ.

"Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang muKmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapaorang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya".

Penjelasan:

Ayat tersebut memberi anjuran tegas kepada umat Islam agar ada sebagian dari umat Islam untuk memperdalam agama. Dalam Safwah al-Tafsir dikatakan bahwa yang dimaksud dengan kata tafaqquh fi al-din adalah menjadi seorang yang memperdalam ilmunya dan selalu memiliki tanggung jawab dalam pencarian ilmu Allah.

Adapun yang dimaksud dengan ilmu Allah adalah seluruh ilmu yang ada, baik yang kita kenal dengan istilah ilmu Agama dan ilmu Umum, keduanya tersebut adalah Ilmu-ilmu Allah. Dan hokum untuk mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap umat Islam dari semenjak ia terlahir hingga ia meninggal dunia.

Dengan demikian menurut tafsir ini dalam sistem pendidikan Islam tidak dikenal dikhotomi pendidikan, karena akan menimbulkan dampak sebagai berikut :

1.Kesenjangan antara sistem pendidikan Islam dan ajaran Islam yang memisahkan antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum (Kuntowijoyo, 1991: 352).

2.Disintregasi sistem pendidikan Islam.

Landasan Kedua: Surat Luqman ayat 13

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.

Penjelasan:

Berdasarkan surah Luqman ayat 13 materi pendidikan yang di prioritaskan adalah pendidikan akidah (keimanan kepada Allah) terlebih dahulu, dengan penyampaian lembut dan penuh kasih sayang. kenapa dalam mendidik perlu diutamakan akidah terlebih dahulu? Kenapa tidak yang lain? Jawabnya adalah karena akidah merupakan pondasi dasar bagi manusia untuk mengarungi kehidupan ini. Akidah yang kuat akan membentengi anak dari pengaruh negatif kehidupan dunia.

Setelah akidah anak kuat, orang tua perlu menekankan pendidikan pada aspek ibadah seperti salat, berdakwah dengan memberi contoh terlebih dahulu, seperti mencegah diri dari yang mungkar dan selalu melakukan kebaikan. Setelah itu memberi nasehat kepada orang lain untuk meninggalkan kemungkaran dan mengerjakan kebaikan agar terbentuk akhlak (karakter) yang mulia dan terpuji.

Wa Allahu A’lam Bi Shoaab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun