Mohon tunggu...
Azwa Fathiha
Azwa Fathiha Mohon Tunggu... -

Aku adalah diriku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hilangnya Karang

6 Juli 2011   12:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:53 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Andai semua adalah karang

Apakah siap, menghancurkannya

jadi penghalang langkah

melaju menembus gelombang tak bertepi

menerjang acuh

tak lelahkah?

Badan kini ringkih, lunglai

tangan tak sanggup menggapai apalagi menghalau

Karang membusung sombong

menantang amarah yang terus menerjang

Riak kecil pun tersenyum

pelan menyentuh karang, mengusap, membelai.

terbuai gemerisik lalu terlena

Riak kecil pun tersenyum

pecah memuing bertebaran bagai burung layang-layang

Tak berbekas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun