Mohon tunggu...
Dewi Purwati
Dewi Purwati Mohon Tunggu... Guru - Creative Writer

Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Author (Penulis) Konselor Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kunjungan Mahasiswa BKI UIN Sunan Kalijaga ke Ambarashram Pusat Terapi Tertawa di Bali

29 Januari 2016   15:46 Diperbarui: 2 Oktober 2016   14:06 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa, 19 Januari 2016 mahasiswa-mahasiswi BKI 2013 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melakukan perjalanan ke Pusat Terapi Tertawa di Bali. Rombongan tiba di Pusat Terapi Tertawa Ambarashram pukul 14.24 WITA. Ambarashram ialah pusat penyembuhan tubuh, pikiran dan jiwa yang terletak di Br Nyuh Kuning-Mas-Ubud-Gianyar, Bali.

Setibanya mahasiswa BKI di Ambarashram. Para pelatih menggiring mahasiswa memasuki aula lapangan yang hijau nan luas. Lapangan tersebut digunakan untuk mengumpulkan peserta dalam pelatihan terapi. Nampak lapangan penuh terisi oleh anggota terapi dan para terapis sore itu. Mahasiswa dan mahasiswi diajak oleh para terapis bergabung di lapangan duduk diantara anggota sambil berbaur. Sebagian mahasiswa duduk diantara ibu-ibu dan sisanya duduk di depan. Suasana Terapi Beberapa menit kemudian datang seorang pelatih terapis yang menyapa dan menghangatkan suasana. Sang pelatih memperkenalkan terapi tertawa kepada seluruh mahasiswa. Mungkin diawal terlihat aneh pertama melihat terapi yang satu ini. Pasalnya siapun yang mengikuti terapi ini seolah-olah diajak tertawa tanpa henti. Apalagi yang mengikuti kegiatan terapi tersebut disediakan bagi orang-orang yang sakit. Saat itu rasanya seolah-olah kikuk dan geli melihat seluruh orang tertawa tanpa alasan. Setelah mendapat pemahaman saat terapi berlangsung barulah seluruh mahasiswa ikut hanyut dengan tawa yang berterapi.

Sekilas Tentang Ambarashram

Penulis bersama Kadek Suambara (Made Suambara) Pendiri Terapi Tertawa Pertama Di Indonesia

Ambarashram adalah sebuah tempat terapi yang dirintis oleh Kadek Suambara. Kadek Suambara yang akrab dengan panggilan Made Suambara tersebut selama bertahun-tahun berguru dan bertapa ke negeri India. Di India Made Suambara belajar dengan Anand Yan Nurinda, Onsho, dan Sri Anma.

Berdirinya terapi ketawa (Ambarasrhram) di awali oleh pengalaman mendalam yang dialami oleh Made Suambara. Pasalnya suatu hari saat Suambara selesai pemujaan, tiba-tiba ia terus tertawa tanpa berhenti selama tiga hari tiga malam. Inilah tanda-tanda keanehan yang dirasakan Made Suambara. Bahkan saat ia makan ia tertawa, saat dudukpun tertawa, sampai tidak bisa tertidur karena terus tertawa selama tiga hari. Setelah tiga hari berlalu, seketika Made berhenti tertawa. Segeralah Made bertanya pada gurunya yang bernama Dr Madan Kataria dari Mumbai India. Sang murid menceritakan pada sang guru bahwa selama tiga hari dirinya mengalami keanehan yang tidak biasa, ia terus tertawa tak berhenti tanpa sebab yang jelas untuk ditertawakan. Mengadulah Made pada sang guru. Saat itu sang guru mengucapkan kata kata yang mengejutkan. Bahwasannya sang guru mengatakan, “suatu saat nanti engkau akan menjadi orang hebat Made Sumabara. Sepulang dirimu ke Indonesia kelak kau akan menjadi pendiri sebuah tempat pengobatan jiwa, fisik dan pikiran dengan tertawa di tanah kelahiranmu.”

Begitulah sejarah awal made suambara mendirikan Ambarashram. Ambarashram ialah tempat pusat penyembuhan dan penyadaran diri. Selain mengantarkan peserta menuju kesehatan tubuh, ketenangan pikiran dan kebahagiaan jiwa, Made juga menuntun setiap peserta menuju penyedaran diri.Di Ambarashram terdapat pura tempat pemujaan keagungan Dewa Wisnu sebagai Awatara Kalki. Awatara Kalki diyakini oleh umat Hindu hadir sebagai Kaliyuga yang membebaskan umat umat manusia dari penderitaan.

Terapi Tertawa Ambarashram

Dewasa ini sebagian manusia terlalu menyerahkan urusan kesehatan mereka kepada para tim medis atau kepada para penyembuh alternative saja. Namun kenyataannya tidak semua penyakit bisa ditangani oleh para penyembuh medis dan alternative tersebut. Sesungguhnya urusan sehat dan sakit sepenuhnya menjadi tanggung jawab setiap orang. Karena hakikatnya manusia sendirilah yang menentukan dirinya sehat maupun sakit.

Di Bali, umumnya masyarakat hanya mengenal dua jenis macam penyakit, yaitu penyakit medis dan penyakit non medis. Penyakit medis ialah penyakit yang berasal dari factor tubuh atau fisik organ manusia. Biasanya masyarakat tersebut kecenderungan akan mendatangi rumah sakit atau puskesmas yang ditangani oleh para tenaga medis. Sementara penyakit non medis yang berasal dari kekuatan magis. Biasanya disembuhkan melalui penyembuhan tradisional seperti balian, dukun, tapakan atau penyembuhan sejenisnya. Dari kedua penyakit tersebut ada satu kelompok penyakit yang sesungguhnya sangat banyak dijumpai, Namun belum mendapat penanganan serius. Bahkan dalam dunia kedokteraan maupun dunia penyembuhan tradisional. Apakah penyakit tersebut? penyakit tersebut adalah penyakit pikiran.

Penyakit pikiran ialah penyakit yang disebabkan oleh tekanan-tekanan kebutuhan manusia yang begitu banyak. Seiring tekanan kebutuhan, perkembangan zaman serta tuntutan hidup juga terus meningkat memicu timbulnya penyakit pikiran seperti tuntutan senidri, keluarga, pekerjaan, dan lingkungan. Pikiran merupakan awal timbulnya penyakit dari dalam tubuh. Secara Ilmiah saat pikiran stress tertekan maka akan gelisah. Ketika gelisah, lambung akan terganggu. Kemudian menimbulkan keengganan selera mengkonsumsi sesuatu, sehingga sakit maag. Timbulnya penyakit pikiran inilah yang membuat made suambara menyelami dan menjinakkan pikiran dengan penyembuhan dinamis. Yaitu terapi tertawa.

Filosofi Terapi tertawa.

Sekilas kita akan mengernyitkan jidat mendengar terapi satu ini. Kalimat yang menyatakan bahwa tertawa adalah obat, benar adanya. Karena dengan tertawa bisa membantu diri membentuk pola pikiran positif dengan cara yang rileks, sederhana dan lebih pisitif. Tertawa merupakan cara paling baik paling ekonomis dalam melawan stress. Tertawa akan merilekskan otot-otot yang tegang. Tertawa juga melebarkan pembuluh darah sehingga memperlancar aliran darah masuk ke seluruh tubuh. Selain itu tertawa juga berperan dalam menurunkan kadar hormone stress epinephrine dan cortisol. Bisa dikatakan bahwa terapi tertawa merupakan mediasi dinamis atau teknik relaksasi yang dinamis. Kita tidak perlu membebankan pikiram dengan memusatkan focus pikiran, sebab tertawa merupakan bentuk mediasi yang paling mudah dan bisa membuat rileks daam waktu singkat. Adapun teknik tertawa Ambarashram ada empat macam. Teknik pertama, terapi tertawa hahaha. Terapi dengan teknik tertawa ini berfungsi untuk penyembuhan bagian organ tubuh dari perut ke bawah. Teknik kedua, terapi tertawa “hehehe”. Terapi dengan teknik tertawa ini berfungsi menyembuhkan ketegangan dan penyempitan bagian dada, paru-paru, jantung, leher. Adapun teknik ketiga, terapi tertawa ehm ehm ehm ehm. Terapi tertawa ehm ehm ehm ehm merupakan terapi yang berfungsi merenggangkan pikiran, stress, migren di pusat kepala.Adapun teknik yang terakhir ialah terapi tertawa tanpa suara. Terapi ini dilakukan dengan cara tertawa sekeras-kerasnya namun tidak boleh mengeluarkan suara. Manfaat dari terapi dengan teknik tersebut digunakan untuk penyembuhan penyakit compilkasi.

Selain terapi tertawa, Ambarashram memiliki empat program terapi lainnya, yaitu laksi puja, terapi yoga, diksa saputra, get spot. Laksi puja ialah program terapi yang digunakan untuk membuka 11 pintu rezeki. Adapu terapi yoga merupakan terapi rileksasi bertujuan untuk membuat jiwa bahagia. Sedangkan Diksa Saputra merupakan terapi yang bertujuan untuk merubah karakter anak menjadi lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun