Mohon tunggu...
Akhir Fahruddin
Akhir Fahruddin Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

Live in Saudi Arabia 🇸🇦

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Wedang Jahe dan Solusi Mengatasi Gangguan Pencernaan Selama Ramadan

28 April 2020   10:10 Diperbarui: 28 April 2020   10:14 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar Wedang Jahe | Foto : Fimela.com

Salah satu minuman tradisional yang terus bertahan saat ini di pedesaan maupun kota-kota besar adalah wedang jahe. Minuman yang umumnya disajikan oleh pedagang di kedai-kedai pinggir jalan rupanya memiliki banyak khasiat. Salah satu yang menjadi manfaat yaitu dapat mengatasi gangguan pencernaan.

Di Jogja, wedang jahe selalu tersedia begitu pula di sudut kota Karawang, kedai-kedai tiap malam berjejeran menjual minuman tradisional. Tempat yang pernah saya singgahi selalu menawarkan ciri tradisionalnya. Ada gambaran bahwa hal-hal tradisional memang perlu dipertahankan tanpa perlu dihilangkan termasuk minuman wedang jahe.  

Selama ini jahe hanya digunakan sebagai pelengkap makanan atau digunakan sebagai penghangat badan. Tidak jarang jahe di jual murah di pasar dalam bentuk rempah-rempah atau olahan bubuk yang siap disajikan. Akan tetapi, diluar itu jahe bisa menjadi solusi di bulan Ramadan sebagai pengusir berbagai masalah lambung juga tenggorokan.

Penulis yang juga penggemar minuman dengan olahan jahe selalu menikmati khasiatnya dengan duduk di kedai sambil menikmati minuman jahe atau wedang jahe setelah sholat taraweh selesai. Kadang di penghujung sahur, selalu memanfaatkan waktu dengan membuat olahan jahe dengan tambahan lemon dan madu untuk mengurangi nyeri tenggorokan dan mengatasi mual.

Setelah mengkonsumsi wedang jahe dengan tambahan lemon dan madu tersebut, memang ada perubahan di tubuh yaitu berkuranganya rasa sakit tenggorokan dan hilangnya mual. Meski penulis tahu bahwa untuk mengurangi rasa sakit bisa dengan mengkonsumsi obat, namun penulis selalu yakin bahwa rempah-rempah tradisional juga perlu dicoba sebagai pembanding untuk dikonsumsi.

Pernah suatu ketika istri saya sakit kepala, mual, sakit tenggorokan dan sempat muntah. Saya kemudian menyarankan untuk dirawat dirumah, diberikan cairan melalui pemasangan infus juga pemberian obat-obatan untuk mengurangi gangguan yang ada, tetapi istri saya menolaknya. Kami kemudian lebih memilih menggunakan rempah-rempah berupa jahe, lemon, dedaunan untuk mengatasi masalah yang terjadi. Tiga hari perawatan dirumah, kondisi istri saya membaik meski prosedur perawatan medis kami abaikan.

Namun bukan berarti kami menolak perawatan medis karena kami berdua sama-sama bekerja sebagai tenaga kesehatan, kadang kami juga punya pilihan sambil membaca khasiat rempah-rempah tradisional untuk dijadikan pengobatan komplementer dengan mencoba mempraktikkan langsung guna menghindari kesakitan yang kadang muncul tiba-tiba.

Berbagai literature dan penelitian memang sudah mempublikasikan khasiat dan manfaat jahe sebagai pengobatan komplementer. Mengutip Halodoc dalam publikasinya tentang khasiat jahe untuk gangguan Gastrointestinal menjelaskan bahwa uji klinis jahe sudah dilakukan oleh para ilmuan di Eropa terhadap anak-anak yang mengalami gangguan pencernaan sebagai objek penelitian. Hasilnya menyatakan bahwa jahe bisa menjadi solusi untuk mengatasi gangguan pencernaan karena kandungan anti inflamasi yang terdapat dalam jahe mampu memberi efek anti muntah.

Di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, kita akan melewati hari-hari dengan berpuasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Aktivitas di dalam dan di luar rumah juga kita lakukan meski kondisi perut rentan sakit. Ada baiknya memang setelah berbuka puasa atau sebelum sahur usai, kita mengkonsumsi jahe dengan kombinasi lemon dan madu untuk menghindari gangguan-gangguan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun