perawat Alimuddin? Ya, perawat asal Kabupaten Rembang Jawa Tengah itu menjadi viral karena tindakan yang dia lakukan dalam menyelamatkan pasien yang mengalami henti jantung berbuah pahit.
Masih ingatkah kita denganPerawat Alimuddin ditampar oknum polisi yang secara sepihak menuding tindakan yang dilakukan oleh perawat tidak maksimal.
Aksi tersebut langsung mendapat perhatian dari seluruh perawat terlebih netizen yang cukup geram terhadap tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oknum polisi itu.
Sebagai petugas keamanan yang sejatinya melindungi dan mengayomi masyarakat namun justru sebaliknya memberikan pelajaran yang memalukan bagi profesi lain.
Rasa hormat dan saling merangkul akan tugas dan tanggung jawab sesama profesi kian memudar hanya karena emosional sesaat yang merugikan pihak lain.
Namun demikian, arogansi oknum polisi tersebut telah ditangani unit Propam Polres Rembang. Sang pengayom masyarakat kini harus berhadapan dengan institusinya sendiri untuk mendapatkan ganjaran atau hukuman dari tindakan tidak terpuji yang dilakukan.
Keadilan harus hadir dalam maslaah ini untuk memberikan efek jera sekaligus menjadi pembelajaran bagi orang lain untuk tidak bertindak atas sesuatu yang tidak diketahuinya.
Cerita bermula saat perawat Alimuddin melakukan bantuan hidup dasar (BHD) kepada seorang kakek yang mengalami henti jantung. Dalam kondisi yang dikatakan gawat darurat ini, perawat dan juga tenaga kesehatan lain secara kolaboratif harus melakukan tindakan ekstra cepat agar nyawa pasien terselamatkan.
Tindakan yang diambil adalah memberikan bantuan hidup dasar (BHD) yang berfungsi mengembalikan fungsi sirkulasi atau pernafasan.
Mengapa Perlu Belajar BHD?
Bantuan hidup dasar sangat penting dipelajari bagi semua orang, tidak hanya tenaga kesehatan. Kejadian henti jantung yang setiap saat bisa terjadi dimanapun dan kapanpun menjadi alasan utama untuk belajar.
Di Rumah Sakit dan layanan kesehatan, belajar BHD tingkat dasar dan utama menjadi syarat kompetensi tenaga kesehatan.