Mohon tunggu...
Akhir Fahruddin
Akhir Fahruddin Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

Live in Saudi Arabia 🇸🇦

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kader Mahasiswa Anti Narkoba, Perlukah?

28 Agustus 2019   20:10 Diperbarui: 28 Agustus 2019   20:17 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Narkoba | foto: Doktersehat.com

Penulis berkeyakinan bahwa hal yang harus dilakukan adalah membangun dan mengoptimalkan kembali pembentukan kader mahasiswa anti narkoba.

Konsep ini pertama kali dicetuskan oleh Badan Narkotika nasional (BNN) sebagai salah satu instansi yang menangani permasalahan narkoba, namun implementasi dari konsep tersebut masih jauh dari harapan, karena memang pergerakan mahasiswa untuk peduli terhadap mahasisiwa lainnya yang terjebak dalam lembah narkoba masih sangat lemah.

Merubah Mindset
Ada beberapa hal yang menarik dari optimalisasi pembentukan kader mahasiswa anti narkoba, salah satunya adalah pertukaran informasi antar mahasiswa tentang penyalahgunaan narkoba kepada mahasiswa-mahasiswa lainnya yang berbeda perguruan tinggi. Pemberian informasi tersebut, selain menambah dan memberi pengetahuan juga sebagai salah satu bentuk silaturahim antar mahasiswa agar nantinya wadah pertemuan dan pertukaran informasi bisa berdampak pada terjalinnya ikatan emosional yang erat antar mahasiswa.

Sudah saatnya kaum remaja dan genarasi muda apalagi kalangan mahasiswa mencetak kader-kader mahasiswa anti narkoba yang lebih banyak disetiap perguruan tinggi yang ada khususnya di Kabupaten Sumbawa.

Pembentukan tersebut dirasakan dapat berdampak cukup besar bagi peningkatan pengetahuan mahasiswa dalam pencegahan narkoba. Kita harus yakin bahwa dengan kemapuan intelektual dan sosialnya, mahasiswa bisa menciptakan inovasi lain dalam strategi menciptakan generasi bebas narkoba serta generasi yang sehat dan cerdas tanpa narkoba.

Bergerak dan Optimis
Sudah seharusnya kaum remaja dan generasi muda memiliki semangat dan konsep dalam berfikir maupun bertindak. Ikhtiar perjuangan dalam memperjuangkan hidup sehat menjadi hal yang sepatutnya dipikirkan, bukan hanya sekedar menghadiri seminar dan seremoni gerakan anti narkoba tetapi lebih pada pemahaman diri bagaimana melihat generasi mendatang lebih baik.

Konsep pemahaman kedepan generasi muda harus bermuara pada, Pertama konsep Etika yang mengajarkan manusia untuk berbuat baik dan menjadi teladan dalam kehidupan.

Selama ini, kita sebagai mahasiswa cenderung melupakan etika dalam konsep mengimplementasikan ilmu yang kita miliki. Kita bisa mengambil contoh dari seorang artis Roy Marten yang cukup senior dalam industri perfilman dan menjadi penyemangat artis lain, akan tetapi Roy Marten cenderung melupakan etika, karena terbukti sebagai pecandu narkoba yang setiap saat keluar masuk tahanan.

Kedua, Logika yang mengisyaratkan tentang kepandaian mahasiswa secara akademis. Dengan logika yang baik seorang mahasiswa mampu meraih prestasi yang dicita-citakan.

Pengembangan logika dari seorang mahasiswa cenderung diasah di bangku perguruan tinggi, tetapi dalam kehidupan bermasyarakat seakan-akan tidak diterapkan bahkan tidak ada sama sekali. Ini sangat ironis, dan memang di masyarakat, kita cenderung mellihat bagaimana sosok seorang yang pandai di kampus tidak mampu bermasyarakat dan bersosialisasi dengan baik. Dia cenderung hidup sendiri-sendiri dan menganggap bahwa dinamika yang terjadi di masyarakat dapat diselesaiakan dengan sendiri-sendiri.

Ketiga, Estetika yang mengajarkan bagaimana mahasiswa memiliki kreativitas dalam menjalankan disiplin ilmu yang dimiliki. Konsep estetika adalah perpaduan antara logika dan etika. Mahasiswa yang pintar adalah mahasiswa yang memiliki etika. Analisa etika disini bukan sepenuhnya pandai dalam setiap kejuaraan tetapi yang mau dan mampu bergerak memperbaiki lingkungan disekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun