Realita ini wajar terjadi tak terkecuali di Saudi Arabia, para perawat dari Philipina tidak hanya bersaing dengan perawat lainnya tetapi juga dengan kawan mereka sendiri. Harus diakui jika mereka disiplin, pekerja keras, profesional dan tahu diri meski pimpinan lebih junior tetapi mereka menghormati segala aturan yang ditetapkan waaupun persaingan untuk mendapatankan kepercayaan terasa keras bahkan saling menjatuhkan.
Pernah suatu ketika dalam rujukan pasien ke rumah sakit di Riyadh, perawat Philipina yang biasanya berbahasa Tagalog (bahasa ibu) ketika berkomunikasi dengan sesama Philipina harus merasa malu karena  kawannya tidak melayani dengan bahasa mereka. Komunikasi dalam bahasa inggris pun terjadi meski raut muka terlihat masam. Ini menandakan bahwa profesionalitas dan sistem telah mengubah segalanya. Perjalanan bekerja di sini memberi arti untuk belajar banyak tentang sistem, kultur dan pengetahuan baru akan ilmu yang ada.
Proses ini akan terus terjadi hingga dimasa-masa mendatang dimana karir dan pendapatan yang baik akan kita raih. Bersabar dalam proses adalah kekuatan tersendiri sambil menyiapkan bekal meraih yang belum ada. Saya selalu termenung ketika membaca cerita para senior keperawatan yang telah sukses bekerja di luar negeri. Meski dulunya keluar masuk kampung sebagai lulusan baru namun  perlahan mengubah diri hingga meraih hasil yang maksimum termasuk pendapatan yang berlipat ganda.
TANTANGAN
Setidaknya kita butuh lompatan untuk kembali menegaskan tentang profesi dan kompetisi yang ada. Persaingan dengan segala bentuknya telah dan akan tetap terjadi hingga nantinya kita sadar bahwa untuk masuk dalam kompetisi itu juga memerlukan pengetahuan, kedisiplinan dan Networking.
1
Perlahan, tunas-tunas muda keperawatan mulai menemukan jalan dan passionnya dengan mengikuti pelatihan dan belajar giat bagaimana bersaing dalam kompetisi global sekaligus mematahkan isu yang ada. Kesalahan masa lalu akan sistem setidaknya menjadi pelajaran bagi kita untuk saling membangun bukan dengan memperkaya diri sendiri.
Terlepas dari masalah yang ada tentu kepiawaian membangun sistem dan networking sangat dibutuhkan selain menambah pengetahuan dan meningkatkan kedisiplinan. Profesi ini harus dicintai sebagai sebuah organ yang tanpanya maka segalanya tidak hidup.
Oleh karena itu maka karakter perawat kita harus dididik tidak hanya memiliki pengetahuan yang luas tetapi juga kesanggupan bertahan pada proses memiliki dan menjadi. Untuk itu maka nilai-nilai baru harus dibangun dari perawat-perawat sukses.. Sebagai organisasi dan profesi yang jumlahnya paling banyak maka perawat setidaknya bisa membangun nilai-nilai baru itu dengan dukungan dari pemerintah dan sektor lainnya seperti lembaga pendidikan dan pelatihan.
Rumah besar keperawatan harus dirawat dari luar dan dalam dengan harapan, Â pertama, tidak ada kesenjangan antara pendidikan dan pendapatan karena keperawatan adalah disiplin ilmu kesehatan yang menekankan pada keterampilan yang banyak dengan masa kuliah yang lama yaitu 3-5 tahun. Kedua, sistem harus diperbaharui dan birokrasi harus di reformasi dengan visi cepat dan tepat. Lemahnya koneksi bisa membuat rumah besar keperawatan itu kehilangan kesempatan untuk diperbaiki bahkan direnovasi.
Saya menyakini bahwa profesionalisme, kontribusi dan nilai baru akan terbangun dengan adanya perbaikan-perbaikan secara berlanjut dan menyeluruh. Sebagai insan yang unggul kitapun harus menjadi generasi tangguh dan kuat. Pertarungan diri dan hantaman dari luar mungkin sedikit mengoyak tenun profesi namun proses untuk menjadi profesional yang handal akan tetap berlanjut di mana pun dan kapan pun.
Â