Ketika kepentingan modal dan konsumerisme menjadi ukuran, akan sama artinya dengan mematikan kreatifitas yang bukan sekedar membuat sebuah film atau sinetron berpanjang-panjang, tai juga tak memenuhi kaedah kualitas.
Hal itu adalah sebuah pilihan yang sangat sulit. Maka bisa kita lihat, meskipun karya para sutradara kondang hanya bermain di festival-festival film, tanpa kerumunan penonton, namun kualitas dan kepuasan ada di dalam karya mereka.
Barangkali jika seorang sutradara kondang sudah kehabisan segalanya , barulah ia akan mampir ke stasiun televisi, sekedar membuat sinetron sekelas FTV yang singkat, padat dan ringkas. Atau jika perlu menyambung sekuel sinetron Ikatan Cinta berapa ribu episode seperti maunya si pendana acara. Tapi itupun pasti syulit sekali!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H