ilustrasi-PC-kuatbaca
Dari kampus, warung kopi, hingga ibu-ibu di komplek, obrolannya tak lepas dari "latah"membicarakan Putri Candrawathi alias PC, Ferdy Sambo alias FS, bahkan Kuat Makruf alias KM, karena ada dugaan punya keterkaitan spesial.Â
Pamor PC belakangan justru semakin menarik diulik, lantaran dari awalnya "korban pelecehan", sekarang justru jadi tersangka, atau bisa berubah lagi menjadi tersangka utama mengalahkan FS. Dan lucunya, PC masih tetap ngotot sebagai korban pelecehan, meski dipenuhi motif simpang siur.Â
Dan makin bikin bingung karena dengan status tersangka, meski atas nama kemanusiaan dan medis, ia masih bisa melenggang dengan tak meninggalkan sisi glamour, meski tengah beradegan dalam rekonstruksi. Ada yang berpikir, mengapa ia masih bisa "modis" dalam tekanan dua pasal berat 340 dan 338 tentang pembunuhan berencana. Ini membenarkan kekuatiran wakil Komisi 3, bahwa ada istri pejabat Polri yang kelewat modis dan dinilai berlebihan oleh publik.
Apalagi ketika rekonstruksi seeprti pengakuan PC ia "diganggu" Brigadir Joshua, dan dipergoki oleh Kuat Maruf alias (KM). Ternyata mereka berdua berada di kamar yang sama dengan PC dan posisi mereka ketika berada dalam penampakan foto rekonstruksi, yang satu tidak sedang melecehkan dan yang satunya lagi juga tidak sedang memergoki si terduga pelaku pelecehan.
Keduanya duduk seperti di cerita wayang, bersila menghadap "sang putri" yang sedang tiduran, lalu di adegan berikutnya malah terlihat PC sedang menelepon.
Dugaan yang selama ini muncul dimedia, PC sedang menelepon RR melaporkan perlakuan Brigadir J (ketika ini berlangsung RE tidak ikut mendengar apa isi pembicaraan, hanya menyerahkan telepon yang diterima dari PC kepada RR).Â
Melihat rekonstruksi itu seperti membaca sinopsis drama atau sinetron bercerita tentang pelecehan, tapi penonton sama sekali tidak disuguhi adanya adegan "pelecehan", justru adegan orang menelepon dan ajudan mendengarkan. Penonton yang kesal, Â kalau tidak mematikan tivi, maka penonton akan segera mengganti chanel cari drama lain yang lebih jelas, atau mending nonton iklan.
Ini drama picisan, yang sama sekali tidak sinkron antara skenario dan permainan peran para "bintang filmnya".
Malah di warung kopi sering timbul "debat kusir' diantara para penikmat kopi, soal apa motif atau skenario sebenarnya yang mau disampaikan dari hasil rekonstruksi. Apa justru tidak merusak skenario mereka sendiri. Atau sebenarnya ada permainan peran baru lainnya.
Siapa yang Mulai dan Siapa Mengakhiri
Jika dalam rekonstruksi digambarkan seperti apa yang pernah disampaikan oleh Deolipa berkali-kali di banyak stasiun televisi. Bahwa  ternyata ada dugaan yang memulai kasus ini adalah PC dan KM. Dasarnya kecurigaannya apa yang disaksikan  Bharada Eliezer, yang melihat gelagat itu bukan sekali dua kali dan hal ini pernah disampaikan langsung kepada Deolipa.
Dan jika kemudian  muncul motif baru, bahwa yang disebut dengan "hal sensitif 18+" ternyata adalah kejadian antara KM dan PC yang dipergoki oleh Brigadir J, bisa saja hal itu benar. Apalagi saat kejadian memang di rumah Magelang ada KM, PC dan Brigadir J, sedangkan RE dan RR sedang berada diluar.