Terlepas dari imajinasi yang  nakal dan liar bahkan mirip cerita fiksi, barangkali motif yang muncul dalam format tangkapan layar video di twitter milik pengguna dengan username @vanessha_amela, bisa menjadi dugaan motif cukup masuk akal.
Berikut kutipan lengkapnya;
[8/8 12:38] ****8867-xxx: Sambo selingkuh (sudah nikah diam2 padahal sama2 Kristen, polwan juga Kristen) Bu Putri minta Brigadir J cari tau  Krn curiga Sambo yg jarang pulang, akhirnya Brigadir J cari tau dan cerita soal polwan Rita ke Bu Putri,, akhirnya Bu Putri dan Sambo cekcok di kamar krn ketahuan selingkuh sama polwan ini,, Sambo marah sama brigadir j krn cari tau dan cerita semuanya ke Bu putri soal selingkuhannya, Bu putri juga dipukul Sambo tp sempat dibela oleh brigadir j,Â
Sambo akhirnya takut brigadir j cerita kemana2 soal perselingkuhannnya dan juga takut nbrigadir j cerita sambo sbg bandar situs judi 303, maka Sambo suruh Bharada E dan brp pasukannya ikat brigadir j di kursi untuk diintrogasi,, saat diikat di kursi Sambo menyiksa brigadir j, dan sampai puncaknya menembak kepalanya brigadir j,, jadi disiksa dulu baru ditembak 5x setelah itu Sambo panik dan menghubungi pihak forensik ke rumah utk membersihkan TKP, tp forensik disuruh menyamar jadi petugas PCR, setelah itu Sambo menarik cctv rumahnya.
Seolah-olah Vanessa mendapatkannya dari informan A-1, terlihat sangat percaya diri, untuk mengajukan motif begini (jika itu rekaan) dalam kasus sebesar dan se-sensitif ini.
Bahkan Mahfud MD saja sungkan untuk mengaitkannya dengan urusan, "selingkuh", "pelecehan", situs judi, apalagi dengan bumbu romantisme orang kasmaran, apalagi "dapur" institusi polri. Dapur rumah tangga saja jika sudah kisruh, dimediasi ortu dulu, baru minta bantuan KUA.
Kedua; Motif Pelecehan
Kedekatan Brigadir Joshua dengan Keluarga Putri Cadrawathi dan Ferdy Sambo menjadi salah satu kemungkinan pemicunya. Hal ini cukup masuk akal.
Jauh sebelum Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir Joshua, istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi membuat laporan adanya pelecehan seksual. Laporan ini pernah disampaikan oleh Karopenmas Div Humas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.
Hingga kini, tuduhan tersebut belum bisa dibuktikan. Sedangkan Putri Candrawathi diketahui masih mengalami depresi karena peristiwa tersebut dan sedang didampingi oleh psikolog.
Putri Candrawathi juga turut didampingi oleh Komnas Perempuan dalam kasus dugaan pelecehan. Bahkan Komnas Perempuan menyebut benar ada tindakan kekerasan seksual dalam kasus penembakan Brigadir Joshua.
"Kasus ini betul ada kekerasan seksualnya, ada kasus penembakannya. Mari kita pisahkan sehingga pada saat yang bersamaan hiruk pikuk penembakannya tidak membuat korban menjadi lebih trauma. Itu pesan saya," ujar Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani saat di konfirmasi. Tentu saja komnas Perempuan tidak sembarangan mengeluarkan statemen sensitif dan penting seperti ini.
Kelihatannya, motif ini dengan sendirinya akan gugur ketika Putri Candrawathi jujur mengungkap kebenaran soal pelecehan itu, seperti ketika skenario versi FS dan FA gugur dimentahkan Bharada Eliezer dalam pernyataan kedua yang bertolak belakang dengan laporan pertamanya kepada penyidik.
Logikanya, Brigadir J memang bisa menjadi tempat curhat bagi istri Ferdy sambo. Selain sebagai sopir pribadi, mereka juga memiliki hubungan yang baik. Meskipun ada pernyataan baru dari Vera Simanjuntak, (pacar mendiang Brigadir Joshua) saat diperiksa penyidik Bareskrim Polri yang memeriksanya di Mapolda Jambi, bahwa Brigadir Joshua adalah ajudan langsung Ferdy Sambo, bukan sopir Putri Candrawathi.
Walaupun begitu, kalau kemudian ada hal-hal yang luar biasa seperti (pelecehan), adalah aneh,kata Refly Harun dalam Channel YouTube, Kupas Tuntas.