Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

7 Tahun IndiHome dan Resolusi 99 Buku

17 Juli 2022   22:07 Diperbarui: 17 Juli 2022   22:34 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: IndiHome Bangka
sumber gambar: IndiHome Bangka

Di tahun 2022, ketika IndiHome memasuki tahun ke-7, aku telah menjadi bagian dari keluarga besar IndiHome, sebut saja IndiHome Family. Tentu saja ini bukan tanpa alasan!. Meskipun aku baru memulai bergabung di tahun 2019, tahun awal ketika memasuki pandemi, dan sempat terhenti sebentar karena faktor finansial selama pandemi, tapi kami kembali menggunakan fasilitas cerdas teknologi, dan saat ini dengan kapasitas termutakhir 30 MBps-berbasis 5G.

Ekpektasi ketika memutuskan bergabung dengan IndiHome cukup gila. Akan menggunakan semua waktu daring selama pandemi sebagai bentuk Quality Time, mengajak keluarga menulis bersama dan membuat buku, judulnya bahkan telah kami buat sejak awal; Around The World In Covid Days"!. (sebuah informasi rahasia---buku itu akan segera terbit tak lama lagi!).

Jauh sebelumnya, aku telah menggunakan manfaat internet IndiHome, di beberapa sekolah dimana aku menjadi mentor bagi eskul kelas kreatif. Sebagai "guru terbang", aku berkesempatan menggunakan fasilitas tersebut kapanpun diperlukan. Ini membuat aku merasa fasilitas internet IndiHome yang tanpa batas itu terbukti membuat dunia terasa flat, seperti ujaran Thomas L Friedman.

Pilihan ber-IndiHome selama pandemi, telah mendukung banyak resolusi penting secara personal. Sebenarnya, menurutku ada banyak cara orang mengepresikan kecintaan pada keluarga. Dan aku memanfatkan internet IndiHome sebagai sebuah medium mewujudkannya. Sebagai penulis  kolom freelance di kantor berita lokal, aku memanfaatkan semua momentum sebagai bahan tulisan, sebagai sasaran kreatifitas tanpa batas itu.

Separuh Nafas Resolusi 99 Buku

sumber gambar: IndiHome
sumber gambar: IndiHome

Tepat di hari pernikahan kami ke 20, di hari ulang tahun istriku di tahun 2020, aku membuat sebuah resolusi fantastik secara personal. Barangkali ini adalah cara menyampaikan kecintaan kepada istri dan buah hati kami selama 20 tahun perkawinan itu. Semua berjalan seperti ekspektasi,  kami saling mendukung dan anak-anak tumbuh seperti harapan.

Lantas aku memikirkan gagasan resolusi itu, dan menyebutnya "Resolusi 99 Buku. Semula aku tak pernah menyampaikan ide ini kepada keluarga, tapi ketika pada akhirnya bocor, aku dengan gembira menjelaskan mengapa memilih resolusi 99 buku. 

Secara sederhana aku menganalogikan 99 buku itu seperti jumlah 99 sifat Tuhan, yang disebut Asmaul Husna. 99 Nama Tuhan itu begitu istimewa, karena setiap sebutannya adalah berkah doa dan kemuliaan hidup. Lantas aku berpikir bagaimana cara membagikan kebahagiaan itu untuk keluarga dan orang lain agar bisa mendapatkan berkah yang sama.

Menurut sebuah petuah bijak, "jika kamu bukan raja, atau orang terkenal, maka menulislah agar kamu dikenang". Petuah itu makin menguatkan impian menulis 99 buku, dengan setiap buku mewakili setiap nama Tuhan, sebagai bentuk sebuah doa. Lantas doa itu aku tujukan untuk keluarga. 

Selama buku itu bisa memberi manfaat, akan mengalir doa-doa. Begitu juga bagi mereka yang turut menyebarkan manfaatnya. Sesederhana itulah niatnya.

Untuk saat ini baru lima buku kolaborasi yang lahir dari gagasan resolusi itu, sedangkan 99 buku yang murni dari karya penulis semuanya masih dalam draft dan pengurusan ISBN. Beruntung dua putraku seorang desainer otodidak, jadi aku yakin di tahun 2022 sebagian buku-buku itu akan segera terbit.

Aku mengandalkan manfaat internet IndiHome sebagai "separuh nafasku". Dengan berlangganan di IndiHome 30Mbps, dengan 5G-nya, terasa menjanjikan. Selain paket yang tersedia lebih beragam, kecepatan aksesnya pun lebih terjamin. Apalagi kecepatan pencarian berita sebagai sumber bacaan menjadi andalan luar biasa untuk mood menulis buku-buku itu.

Kebutuhan mencari referensi sumber bacaan adalah mata rantai penting pembuatan buku. Pasalnya, IndiHome telah menyematkan teknologi fiber optic dalam layanannya. Teknologi ini memungkinkan layanan internet lebih kencang dan stabil, cukup untuk kami berlima dengan masing-masing kreatifitasnya. 

Apalagi buat mereka yang sehari-hari aktif bekerja menggunakan internet, main game online, streaming video di Youtube, atau download file besar. Internet unlimited-nya tanpa ada batasan kuota.

Dengan deretan draft judul dan ringkasan 99 buku yang memenuhi dinding ruang kerja, semangat membuat buku seperti berpacu dengan waktu. Ada kalanya, ketika sebuah buku sedang di buru, muncul ide lain melintas dan masuk dalam urutan baru daftar 99 buku. 

Apalagi buku-buku itu berlabel "Apa Lu Mau Gue Ada" (Palugada). Aku sengaja tidak membatasi harus menulis politik saja, ekonomi saja, bisa saja motivasi, religi, edukasi. Maka judul-judul yang lahir kemudian, juga sangat berwarna sesuai mood.

Beberapa diantaranya, seperti : "Monsterpreneur", "Senator yang Jatuh Di Lubang Keledai", "8.892 Km; Perjalanan Hasan Tiro, "Around the world in Covid Days". "Covidnomic", "Feeding Frenzy Ekonomi Indonesia". 

Bahkan beberapa yang sedang diedit adalah kumpulan fotografi dari karyaku di Fotoblur.com, sebuah komunitas fotografi di Amrik. Foto hitam-putih, tentang pejuang kehidupan; muge ungkoet (pedagang ikan), nyak gule (pedagang sayur), dan para kelompok marginal, mencoba memotret kehidupan yang layak diceritakan hikmahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun