kaskus.com
Barisan para perempuan dan laki-laki itu memainkan barongsai di depan pertokoan. Uniknya sebagian pemain barongai adalah para perempuan berjilbab dari etnis Tionghoa. Mereka adalah anggota keluarga besar Yayasan Perkumpulan Hakka Aceh.
Siapapun yang mengenal Aceh, persepsinya tak bisa lepas dari syariat Islam. Tapi Tinggal di Aceh yang notabene menerapkan syariat Islam, ternyata tidak membuat warga etnis Tionghoa tertekan. Mereka justru mengaku hidup di Serambi Mekah jauh lebih nyaman dan aman.
Bauran Etnis Dalam Budaya
kumparan.com
Memang sejak lama kami di Aceh tak pernah di dera isu SARA tentang perbedaan etnis, etnis monoritas dan mayorita, semua berdampingan dengansegala perbedaan. Jauh ari ekspektasi orang di luar yang membayangkan betap sulit hidup di Aceh dengan syariat Islamnya.
Kami bahkan punya Festival Peunayong, yang menggalar bazar bersama antara etnis Tionghoa dengan warga Aceh, dengan penuh kemesraaan. Lampiaon-lampion menghiasi kota, di sepanjang jalan utama Peunayong. Pusat bisnis dan pasar terbesar di Aceh.
Sebagai minoritas, etnis Tionghoa berbaur dalam banyak keragaman budaya. Kampung ini menyatukan warga yang berbeda keyakinan agama, etnis dan kultur.