Ketiga, jika masih belum mencapai 24 jam setelah dikasih tugas tambahan, guru akan tetap mendapatkan tunjangan sertifikasi. Dengan syarat di kurikulum 2013 sudah mendapat 24 jam mengajar dan telah menerima TPP.
Berbagai kekuatiran yang dirasakan oleh para guru, tidak sepenuhnya benar, jika kita merujuk pada lima hal tersebut. Kurikulum Merdeka justru memberi kesempatan para guru berinovasi dalam merancang capaian pembelajaran sesuai kebutuhan sekolah dan kebutuhan daerah masing-masing.
Jangan sampai kejadian, sekolah yang berada di pinggiran belajar tenang ekspor-import layaknya sekolah dikota besar, semua dipukul rata, padahal manfaatnya belum tentu tepat sasarannya.
Jika kebijakannya tidak tepat, bukan tidak mungkin, guru sebagai pelaksana kurikulum, akan menajdi korban kurikulum baru. Belum tuntas satu kurikulum, disusul kurikulum lain. Pertanyaannya akan kembali seperti pertanyaan anak saya, ini sedang uji coba atau kebingungan?.
Padahal tujuan pendidikan kita sejak lama, adalah memanusiakan manusia. Jika tak bisa membuat anak-anak "merdeka belajar" dan "merdeka berpikir", buat apa pendidikan di adakan?.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI