Empat pemain berpotensi menjadi bagian Tim Nasional (Timnas) Indonesia, layaknya Ezra Walian;
Alasan pertama, Sandy Walsh sudah malang melintang di Liga Belgia, fullback kanan, KV Mechelen,sehingga performa dan pengalaman serta mentalitasnya boleh diadu dengan Asnawi yang jebolan Liga Korea.
Kedua, dengan transfer itu tentu saja STY akan memaksimalkan Sandy Walsh untuk mendongkrak titik lemah Indonesia si posisi fullback kanan. Ini menjadi semacam uji coba, apakah kehadiran Sandy Walsh langsung bisa menutupi titik lemah itu sekaligus menjadi kekuatan baru timnas kedepan.
Keduanya bek andalan tangguh yang cara bermainnya juga nyaris kembar, sama-sama lugas di lini bek, menjaga pertahanan dengan manuver yang sering membuat lawan harus berpikir dua kali melewatinya tanpa bisa melenggang sesukanya.
Kehadiran Mess Hilgers, akan membuat setidaknya Alfeandra harus bekerja lebih keras menunjukkan performanya, jika tidak mau duduk di bangku cadangan menunggu STY memanggil jika dibutuhkan. Pastinya STY akan mendorong Mees, lebih dulu, karena jauh-jauh ditransfer dari  Belanda, masa harus duduk di bangku cadangan.
Tetap saja akan merasa tertantang dengan kehadiran  Ragnar Oratmangoen penyerang, SC Cambuur. STY mungkin harus memilihkan posisi paling pas buat Ragnar, mengingat meskipun bisa saja Ragnar bermain sebagai gelandang sentral, second striker atau penyerang tengah.
Tapi timnas punya banyak talenta yang hebat di posisi itu, sehingga peluang Ragnar di posisi gelandang sentral dan second striker harus dipertimbangkan STY baik-baik. Jika tidak bermain sebagai winger kiri, Ragnar Oratmangoen dapat beroperasi sebagai ujung tombak.Â
Sedangkan Ramai Rumakiek, semantara harus mengalah demi menentukan posisi terbaik pilihan STY, sekaligus memanfaatkan ketangguhan Ragnar dengan memanfaatkan pengalaman internasionalnya di, Go Ahead Eagles.