Tapi saya juga masih kuatir, apa bisa timnas kita main sebaik ketika melawan Vietnam?. Begitu percaya diri, bahkan sampai bermain psy war segala.
Masalahnya, karena Piala AFF kali ini tidak ada sistem gol tandang. Artinya, tiap tim harus cetak gol lebih banyak agar mampu meraih titel juara. Jadi kalau hanya mau main imbang, itu malapetaka, apalagi kalau cuma mau bertahan agar tak dihujani gol, meskipun kalah. Ini parah.
Timnas Thailand jelas akan berada dalam stamina dan performa tertinggi kala tanding di leg kedua, dengan koleksi 4 gol. Sekedar bertahan saja mereka bisa menang, apalagi kalau sampai menambah akumulasi gol.Â
Dari tinjauan psy war, timnas Indonesia, pasti akan menderita  deman, perut mules, badan mengigil dan 5 L, jika tidak main habis-habisan, tapi jangan sampai kehabisan tenaga percuma.
Mentalitas Juara itu harus
Walaupun anjing menggongong, kafilah tetap berlalu.
Maka mentalitas kita harus  diposisikan dalam kondisi, siap tempur, urusan menang-kalah, sebut saja seperti sedang membuat keajaiban. Semuanya tergantung pada mantra dan trik yang akan dimainkan.
Jika belum apa-apa sudah 5L, maka, Pertama; Â jelas akan terlihat pada saat kita menyanyikan lagu kebangsaan, apakah masih bisa semangat berteriak lantang bernyanyi, atau cuma sekedar bernyanyi sebagai formalitas.Â
Kedua, pada saat melambungkan koin untuk memilih posisi. Ketiga; ketika berada dilapangan dan bersiap untuk main, apakah mematung atau melakukan pemanasan.Â
Keempat, ketika gol pertama timnas lawan bersarang di gawang kita.
Jika semua indikator 5L tadi terlihat, maka bisa dipastikan kita akan bertahan, bermain formalitas, dan saya, sesuai janji akan menonton laga di tivi rumah saja, tidak di warung kopi. Meskipun bisa jadi nasib timnas kita bisa pahit, tapi kopi buatan istri cukup manis sebagai pelipur lara.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!