Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Money

Freakonomics Jaman Now; Kiyosaki Bertutur Lagi

5 November 2021   15:19 Diperbarui: 26 November 2021   19:13 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://en.as.com/-kompas international.com

Fenomena freakonomics ala Levits dan Dubner, bakal mengguncang  Amerika. Guncangan susulan setelah prahara pilpres Trump versus Joe Biden, dengan segala kronikanya. Wujudnya kali ini diprediksi  adalah depresi baru soal finansial. Robert Kiyosaki yang kesohor dengan buku fenomenalnya Rich Dad Poor Dad, menyebut bahwa jatuhnya Amerika ke lubang depresi karena akal bulus Presiden AS Joe Biden, dan Bank sentral The Fed yang "menipu orang  banyak".  

Faktanya Treasury (Departemen Keuangan AS) dan The Fed (bank sentral AS) saat ini kekurangan T-bills (treasury bills) alias Surat Utang Negara (SUN) yaitu surat berharga yang berupa surat pengakuan utang. Tujuan dari penerbitan T-bills untuk, membiayai defisit APBN, menutup kekurangan kas jangka pendek, dan mengelola portofolio utang negara. 

Bahkan Amerika butuh inflasi untuk mencegah depresi baru itu, agar yang miskin tidak makin miskin dan yang kaya makin kaya. Bahkan agenda Biden bertajuk "Membangun Kembali Lebih Baik", hanya akan memperburuk inflasi "konyol" AS. Padahal kenaikan barang sampai 55%, dipicu tidak lain karena belanja pemerintah dukungan Partai Demokrat AS.

Prediksi Robert lainnya, soal bakal terjadinya kejatuhan pasar saham raksasa, menyarankan, "Orang pinter harus koleksi tiga jenis aset ini, emas, perak dan Bitcoin, walaupun saat kehancuran itu, Bitcoin bisa saja terjerembab alias crash juga. Dan sekali lagi uang tunai menjadi pilihan terbaik jika crash itu terjadi juga, sedangkan pilihan saham adalah alternatif berinvestasi terburuk di era pernuh kronika kejatuhan itu.

"Alasan utama saya berinvestasi dalam Bitcoin, emas, dan perak adalah karena saya tidak mempercayai para pemimpin kita, The Fed, Treasury, atau pasar saham. Sayangnya, ibu dan ayah (poor dad) yang menghemat uang melakukannya".  Tapi, katanya menambahkan, "Jika AS mengikuti, kripto ala The Fed, berarti Bitcoin dilarang, AS bakal menjadi pemerintah terpusat, seperti halnya China, dan era komunisme AS bakalan dimulai, dan itu artinya, kebebasan kita bakal berakhir" .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun