Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Catat, Kuman Juga Berkepentingan Dengan Sejarah!

30 Oktober 2021   22:31 Diperbarui: 27 November 2021   23:43 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.cmihospital.com/

Meskipun buku Jared Diamond telah lama membuat kita terus merenung tentang sejarah manusia. Mengulasnya kembali seperti "mengupas" kulit bawang sejarah.

Seperti halnya Jared Diamond yang penasaran, seorang teman Papua saya juga ikut bertanya, apa pendapat Anda tentang Guns, Germs and Steel?. Saya hanya mengutip jawaban Jared Diamond yang jujur ketika mengatakan bahwa dunia memang diibaratkan seperti  lapisan kulit bawang, mengutip ujaran seorang pengulas bukunya yang setengah bercanda menyebut paradigma Jared sebagai "dunia kulit bawang".

Dunia modern adalah kulit terluarnya dan setiap lapisan harus dikupas untuk menemukan pemahaman sejarahnya, karena semuanya masih satu kesatuan. Mengupas satu lapis demi lapis menjadi sangat penting bagi kita untuk mengungkap dan memahami pelajaran masa lalu demi masa depan.

https://www.goodreads.com/author/show/256.Jared_Diamond
https://www.goodreads.com/author/show/256.Jared_Diamond
Dalam konteks Indonesia menjadi sangat menarik, karena selama 33 tahun Jared Diamond tinggal di Papua sebagai peneliti yang mencoba mengupas kulit bawang sejarah Papua, untuk membuktikan sejarah panjang Papua dengan kelengkapan demografi alam yang membentuk bagaimana pola pikir dan masa depan Papua hingga saat ini.

Belum lagi berbagai tekanan politik yang membuat sejarahnya tambah rumit, bahkan hingga saat ini. Terlepas dari mitos yang terkait dengan keberadaannya secara geografis, seperti yang dikatakan Diamond, setiap bangsa memiliki sejarah dan masa depan, mungkin proses menuju ke arah itu beragam dan memiliki pola yang berbeda. Ini adalah pemikiran optimis bahwa semua bangsa memiliki masa depan dan mereka sendiri yang menentukan hasilnya.

Percakapan ringan antara Diamond dan Yali, pada Juli 1972, ternyata mengarah pada pertanyaan yang kritis dan mendalam, "Mengapa Anda orang kulit putih membuat begitu banyak barang berharga dan membawanya ke Papua, tetapi kami orang kulit hitam memiliki sedikit milik kami sendiri?". 

Pertanyaan tersebut menjadi pertanyaan yang sulit, karena menjelaskan hakikat kehidupan. Tentang gaya hidup yang berbeda dari orang lain di dunia. Dan kesenjangan besar memiliki riwayat panjang sebab musababnya .

Bahkan menurut Diamond, konteks pertanyaan Yali juga meluas pada penjelasan tentang perbedaan besar di dunia modern sebagai penguasa kemakmuran dan kekuasaan. Bahkan ketika bangsa-bangsa tertindas mampu melarikan diri dari trauma dan jejak kolonial, berdampak pada pola pikir mereka.

Dan mengapa kekayaan dan kekuasaan dalam format sejarah terdistribusi seperti realitas saat ini? . Salah satu alasannya adalah bahwa perbedaan teknologi dan politik adalah penyebab langsung ketidaksetaraan di dunia modern. Termasuk ketika senjata baja mampu mengalahkan senjata kayu dan batu. Termasuk pola bagaimana masyarakat suatu bangsa memiliki pola nomaden atau pemukim-pemburu-pengumpul, bermetamorfosis menjadi pengembang pertanian, penggembalaan, metalurgi, dan struktur politik yang kompleks.

Perbedaan kecepatan perkembangan manusia, di benua yang berbeda adalah pola sejarah yang tidak dapat dipisahkan dari Senjata, Kuman dan Baja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun