Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Covid-19, Nakes, dan Triatlon

28 Januari 2021   21:06 Diperbarui: 29 Januari 2021   18:02 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.gettyimages.com/

Jika dianalogikan sebagai atlit atletik, nakes kita pada awal merebaknya covid19 seperti sedang melakukan "sprint", kemudian meningkat menjadi marathon, dan kini kerja-kerja mereka yang makin berat menjadi layaknya "triatlon". Kerja yang membutuhkan ketahanan stamina dan mental sekaligus. Belum lagi catatan tenaga kesehatan yang juga ikut menjadi "martir" dalam kerja-kerja menjaga garda depan penanganan covid19 di Indonesia, menjadi yang tertinggi di Asia sejumlah 228 orang.

Sebagai catatan , Trilomba atau Triatlon adalah sebuah kompetisi yang terdiri atas serangkaian cabang olahraga, yaitu renang, balap sepeda, dan lari yang dilakukan secara berkesinambungan dalam satu kesatuan waktu. Trilomba adalah kompetisi kecepatan waktu di mana peserta harus dapat membagi tenaga dalam setiap tahapnya.

Masih merebaknya pandemi covid19 hingga saat ini, menyebabkan kerja-kerja tenaga kesehatan menjadi semakin berat. Apalagi risiko risiko penularan saat ini berada pada titik tertinggi di mana rasio positif Covid-19 pada angka 29,4 persen.

Catatan data termutakhir, jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Indonesia, bertambah 13.695 pasien pada Kamis (28/1/2021), maka total pasien menjadi 1.037.993 orang. Sedangkan jumlah pasien yang sembuh pada hari ini menjadi 842.122 di seluruh Indonesia. Dengan tingkat kematian mencapai total 29.331 orang. (www.tribunnews.com). Kondisi ini menyebabkan kerja-kerja nakes menjadi super berat.

Disebalik itu pandemi juga membawa sisi positif bagi dunia kesehatan di Indonesia. Bahkan secara khusus Presiden Jokowi dalam sidang tahunan MPR dan sidang bersama DPR-DPD menyampaikan, "dengan peristiwa pandemi ini, reformasi fundamental di sektor kesehatan harus kita percepat. prakarsa ini merupakan salah satu bentuk "penghargaan" bagi kerja-kerja nakes yang telah berjibaku selama merebaknya covid19. 

Orientasi pada pencegahan penyakit dan pola hidup sehat harus diutamakan. Termasuk penguatan kapasitas SDM, pengembangan rumah sakit dan balai kesehatan, serta industri obat dan alat kesehatan harus diprioritaskan. Ketahanan dan kapasitas pelayanan kesehatan harus kita tingkatkan secara besar-besaran."

Pandemi Covid 19 secara umum membawa perubahan, baik dalam cara berpikir, cara berperilaku, dan cara bekerja dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan tangguh terhadap ancaman penyakit. 

Nakes berperan aktif pada setiap level intervensi, baik dalam aspek promotif maupun preventif, utamanya kepada masyarakat untuk melakukan komunikasi risiko dan edukasi masyarakat terkait protokol kesehatan untuk melawan Covid-19. Kemudian untuk melakukan contact tracing & tracking (penyelidikan kasus dan investigasi wabah), serta fasilitasi dan pemberdayaan masyarakat.

Dengan semakin beratnya kerja-kerja nakes, maka sudah sewajarnya kita "membantu" kerja-kerja mereka dengan menjalankan protokol penanganan covid19 secara benar, melalui gerakan 3M; Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun dan Menjaga jarak.

Semoga pandemi covid19 cepat berlalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun